Sudah berapa lama aku menahan rindu. Entah kenapa ego ini mengabaikannya. Ingin rasanya aku menangis walau hanya menghadapi mimpi tentangmu.
Semuanya haruskah melebur menjadi abu tanpa sisa?
Apakah ini? Membohongi diri sendiri untuk kebaikan orang lain atau malah justru menyakiti orang lain.
Aku ingin mengabaikan egoku dan kembali padamu. Hanya saja aku tak mau merasakan lagi penyesalan. Maaf, aku harus jujur. Aku pernah menyesal karena memilihmu dan tak menuruti orang tuaku.
Sekarang aku mengerti, orang tuakulah yang harus aku utamakan. Beliau mencintaiku tanpa pamrih dan mengabaikan keegoisannya untuk kebahagiaanku. Apakah kau tanya mengapa? Karena aku baru tau kamu tidak mencintaiku setulusnya.
Ada yang mengatakan cinta harus merasakan suka dan duka bersama. Itu semua bohong, itu egois. Jika kamu mencintaiku pasti sejak awal kau telah melepasku untuk bahagia tanpa harus ikut merasakan penderitaanmu.
Sampai kapan pun dan di mana pun, hanya cinta orang tua yang abadi untuk dirimu, hidupmu, citamu, sukamu, dukamu atau pun sedihmu. Cinta mereka tak kan bisa dibandingkan atau disamakan dengan cinta siapa pun. Karena Allah pun sudah memastikan bahwa orang tua adalah yang termulia...
Cintailah ibu mu, ibu mu, ibu mu lalu ayah mu kata Rosul-Nya bukan yang lain.