KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat
serta hidayahnya kepada kita semua, sehingga laporan bacaan ini dapat
diselesaikan tanpa ada suatu halangan yang berarti bagi penulis. Tidak lupa
shalawat untuk baginda Rosulullah yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari alam jahiliyah menuju alam yang terang penuh dengan ilmu pengetahuan
yang benar. Laporan bacaan ini disusun untuk mengetahui garis besar isi buku
yang dikarang oleh DRS. M. Ngalim Purwanto yang berjudul Administrasi dan
Supervisi Pendidikan kemudian dibandingkan dengan buku lain yakni karangan
Prof. DR. Herabudin, M.Pd.
Selaku
penulis laporan bacaan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan bacaan ini teruttama
kepada:
1. M. Muklis, S.Pd.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran, memberi pencerahan serta arahan kepada
penulis sehingga laporan bacaan ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Kedua orang tua
penulis yang telah mendukung penulis dalam segala bidang pendidikan, sehingga
penulis selalu termotivasi untuk menjadi yang terbaik.
3. Teman-teman
seperjuangan, yang bersedia menjadi tempat meminta pendapat dan lain
sebagainya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan bacaan ini dengan
baik.
Semoga Allah Swt. Selalu melindungi dan membalas semua
kebaikan beliau yang telah memberikan kebaikan kepada penulis. Tidak ada gading
yang tak retak, tidak ada pekerjaann yang sempurna itulah yang penulis rasakan,
walau pun penulis telah membuat laporan bacaan ini sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan namun tetap saja penulis menyadari adanya kesalahan dan
kekurangan dalam laporan bacaan ini sehi. Dengan kerendahan hati penulis
membuka tangan selebar-lebarnya untuk menerima kritik dan saran dari pembaca.
Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapa saja yang menggunakanya
terutama bagi pihak yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan.
Pekanbaru,
28 Desember 2012
Penulis
LAPORAN BACAAN BUKU TEKS
A. Pendahuluan
Pada bagian ini penulis akan melaporkan identitas buku secara rinci, di
antaranya: judul buku, penyusun, penyunting, penerbit, tahun terbit, cetakan,
kota terbit, tebal buku, jumlah halaman, lebar buku, panjang buku, dan garis
besar isi buku.
Judul Buku : Administrasi dan Supervisi
Pendidikan
Penyusun : DRS. M. Ngalim Purwanto, MP.
Penyunting : Tjun Surjaman
Penerbit : Remaja Rosdakarya
Tahun Terbit : 2009
Cetakan : Ke
Sembilanbelas
Kota terbit : Bandung
Tebal buku : 1 cm
Jumlah halaman :
223 halaman
Lebar : 15,2
cm
Panjang : 24 cm
Garis besar isi buku :
Buku ini adalah sebuah buku pemenuh kebutuhan para
mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta, khususnya Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti IKIP, FKIP, FIP, STKIP dan sejenisnya. Di
dalam buku ini membahas tentang : pertama,
Pengertian, Skope, dan Fungsi-fungsi Pokok Administrasi Pendidikan. kedua, kepemimpinan dalam pendidikan. ketiga, kepengawasan dalam pendidikan. keempat, kepala sekolah sebagai administator
dan supervisior. Kelima, struktur
organisasi dalam pendidikan dan pengajaran.
Keenam, guru dan administrasi pendidikan. Ketujuh,organisasi sekolah. Kedelapan,
arti, program dan organisasi bimbingan di sekolah. Kesembilan, hubungan sekolah
dan masyarakat. Dalam buku ini yang dikaji adalah proses administrasi
pendidikan, evaluasi pendidikan melalui supervisi pendidikan yang mencakup
semua bidang yang terlibat dalam pendidikan namun lebih cenderung pada
kepemimpinan, dan tugas-tugas pemimpin.
B. Laporan Bagian Buku
Pada bagian ini penulis akan melaporkan intisari isi buku yang di
dalamnya membahas tentang Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang meliputi:
1.
Pengertian, skope, dan fungsi-fungsi pokok administrasi
pendidikan
Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang:
a.
Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi adalah penggunaan
atau aplikasi ilmu administrasi kedalam pendidikan. kata administrasi berasal
dari bahasa latin yaitu ad yang sama
dengan to dalam bahasa inggris yang
berarti ‘ke’ atau ‘kepada’, dan bahasa latin ministrare yang sama artinya dengan kata to serve atau to conduct
yang berarti ‘melayani’, ‘membantu’ atau ‘mengarahkan’. Di dalam bahasa inggris
to administrasi.
Lalu yang di maksud dengan
supervisi pendidikan adalah segenap proses pengintegrasian sesuatu, baik
personel, spiritual maupun material. Atau secara singkat penulis menyampaikan
administrasi pendidikan adalah pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari
segala sesuatu yang berhubungan dengan unsur-unsur sekolah. Sedangkan istilah
lain yang sama artinya dengan administrasi pendidikan adalah manajemen,
manajemen adalah fungsi dewan manajer, untuk menempatkan kebijakan mengenai
macam-macam produk yang akan dibuat, bagaimana pembiayaanya, memberikan servis
dan memilih serta melatih pegawai, dan faktor lain yang mempengaruhi kegiatan
suatu usaha. Manajemen lebih bertanggung jawab dalam membuat suatu susunan
organisasi untuk melaksanakan kebijakan dan mengawasi tujuann dari kebijakan
itu.
b.
Skope Administrasi Pendidikan
Skope adalah bidang garapan, jadi
yang dimaksud dengan skope administrasi pendidikan adalah hal apa saja yang
perlu di bahas dalam proses administrasi pendidikan. ada pun bidang garapan
administrasi pendidikan meliputi:
1)
Administrasi tata laksana sekolah
2)
Administrasi personel guru dan pegawai
sekolah
3)
Administrasi murid
4)
Supervisi pengajaran
5)
Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
6)
Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
7)
Hubungan sekolah dengan masyarakat
c.
Fungsi-Fungsi Pokok Administrasi Pendidikan
Fungsi pokok administrasi
pendidikan dibagi menjadi beberapa komponen yaitu:
1)
Perencanaan
Perencanaan dapat disebut juga dengan planning.
Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah.
2)
Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan
kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditentukan dan ditetapkan.
3)
Pengoordinasian
Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang,
material, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan
yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
4)
Komunikasi
Komunikasi dalam segala bentuknya adalah suatu
proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur
organisasi.
5)
Supervisi
Supervisi sebagai fungsi supervisi administrasi
pendidikan berarti aktivitas, aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/
syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan.
6)
Kepegawaian
Kepegawaian merupakan pemberian motivasi kepada para
pegawai agar selalu bekerja giat, menjamin kesejahteraan pegawai, intensif dan
penghargaan atas jasa-jasa mereka, konduite dan bimbingan untuk dapat
lebih maju, adanya kesempatan untuk meng-upgrade diri, serta masalah
pemberhentian dan pensiun pegawai.
2.
Kepemimpinan
Dalam Pendidikan
Pada bagian kedua ini penulis menerangkan tentang:
a.
Pengertian kepemimpinan
Suatu konsep yang menganggap
bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan yang bersifat dibawa sejak lahir oleh
seorang pemimpin. Ada pun konsep yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah
fungsi kelompok. Dan konsep kepemimpinan yang lain mengaggap bahwa kepemimpinan
adalah fungsi dari situasi.
Sedangkan pengertian kepemimpinan
itu sendiri adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
kepribadian, termasuk di dalamya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana
dalam rangka meyakinkan yang dipimpinya agar mereka mau dan dapat melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada
kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. Ada beberapa tipe kepemimpinan
dalam pendidikan, di antaranya adalah tipe kepemimpinan yang dikembangkan
berdasarkan asas kepemimpinan yang dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu: ing
ngarso sung tulodo ( memberikan suri tauladan yang baik terhadap
bawahanya), ing madyo mangun karso (ikut bergiat menggugah semangat
di tengah-tengah anak buahnya), ing tut wuru handayani (memengaruhi
dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buahnya). Dari asas kepemimpinan
tersebut kepemimpinan dapat diketahui maknanya.
b.
Tipe atau gaya kepemimpinan
Tipe atau gaya adalah adalah bentuk dari wujud
seperti apa sistem kepemimpinan yang dijalankan. Ada pun gaya-gaya atau
tipe-tipe kepemimpinan yang pokok adalah:
1)
Tipe kepemimpinan yang otokratis
Yaitu kepemimpinan yang pemimpinanya bertindak
sebagai diktator terhadap anggotanya.
2)
Tipe kepemimpinan laissez faire
Yaitu kepemimpinanyang pemimpinya melepaskan
tanggung jawabnya untuk memberi pimpinan pada anggotanya, karena pemimipin
membiarkan anggotanya berbuat sesuka mereaka dan pemimpin tidak mengontrol apa
yang dilakukan anggotanya.
3)
Tipe kepemimpinan demokratis
Yaitu kepemimpinan yang pemimpinya lebih
mementingkan kegiatan bersama,bermusyawarah dan selalu mementingkan kerja sama.
c.
Sifat-sifat Kepemimpinan
Sifat-sifat kepemimpinan menurut penulis
dikembangkan dari asas kepemimpinan yang dinyatakan oleh Ki Hajar Dewantara
yaitu meliputi:
1)
Rendah hati yaitu lebih banyak mendengarkan
daripada berkata dan menyuruh.
2)
Suka menolong yaitu siap sedia membantu anggotanya.
3)
Sabar dan memiliki kesetabilan emosi yaitu
tidak merasa sombong dan bangga ketika kelompoknya berhasil, tidak
memperlihatkan kekecewaan di depan anggotanya.
4)
Percaya diri sendiri yaitu meyakini kesanggupan atau kemampuan dirinya
sendiri, tidak memerlukan kepangawasan atas dirinya untuk melaksanakan
tugasnya.
5)
Jujur, adil, dan dapat dipercaya yaitu selalu
berkata dan bertindak sesuai dengan apa adanya kemampuan yang dimilikinya serta
memberikan yang terbaik.
6)
Keahlian dalam jabatan yaitu syarat utama
dalam kepemimimpinan, karena pemimpin harus ahli dalam memimpin.
d.
Peranan seorang pemimpin
Pemimpin dibidang pendidikan bisa seperti kepala
sekolah. Peranan seorang pemimpin yang baik yaitu
1)
Sebagai pelaksana
2)
Sebagai perencana
3)
Sebagai seorang ahli
4)
Mewakili kelompok
5)
Sebagai pengawas hubungan antar anggota
kelompok
6)
Bertindak sebagai pemberi ganjaran/pujian dan
hukuman
7)
Bertindak sebagai wasit dan penengah
8)
Bagian dari kelompok
9)
Sebagai lambang kelompok
10) Pemegang tanggung jawab
11) Sebagai
pencipta
12) Sebagai
seorang ayah
13) Sebagai
‘kambing hitam’
Kesimpulanya peranan tersebut
harus di miliki oleh pemimpin, kalau dalam pendidikan berarti harus dimiliki
oleh kepala dinas pendidikan, kepala sekolah dan kepala-kepala lain yang
terlibat dalam bidang pendidikan.
3.
Kepengawasan
Dalam Kependidikan
Bagian ini membahas tentang kepengawasan yang lebih
menjurus pada tanggung jawab dalam kepemimpinan, tanggung jawab adalah
kesanggupan untuk menjalankan tugas kewajibanya yang dipikulkan kepadanya
dengan sebaik-baiknya. Demikian pula, tsnggung jawab seorang guru dalam funsgi
kependidikanya tidak dapat dikatakan kecil. Sesungguhnya semua guru memiliki
kesanggupan yang besar daripada yang mereka pergunakan jika mereka diberi
kesempatan, diberi bimbingandan jalan untukmengembangkan
kesanggupan-kesanggupanya itu. Demikianlah seprang guru meski tidak dapat dikatakan pemimpin, ia juga
melaksanakan administrasi pendidikan yang bermutu.
Dalam kepengawasan ada yang perlu
diperhatikan yaitu: supervisi
kepengawasan.supervisi adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainya dalam melakukan pekerjaan
mereka secara efektif. Tipe-tipe
kepengawasan, tipe-tipe kepengawasan ada lima yaitu:
a.
Supervisi sebagai inspeksi: supervisi sebagai
kunjungan resmi untuk memeriksa guru atau pegawai dalam menjalankan tugas yang
telah ditentukan, apakah tugas itu telah dilaksanakan, atau tugas itu belum
dilaksanakan dengan baik.
b.
Supervisi lassiez faire: supervisi tanpa
adanya aturan yang disampaikan oleh supervaisor.
c.
Coercive supervision: supervisi yang bersifat
memaksa, harus menjalankan aturan yang telah ditentukan supervisior.
d.
Supervisi sebagai latihan bimbingan:
supervisi yang digunakan untuk membimbing guru/pegawai sekolah.
e.
Kepengawasan yang demokrasi : kepengawasan
yang mementingkan mufakat dan kerjasama.
Fungsi
supervisi, fungsi superfisi dalam pendidikan sangat banyak
meliputi, menyusun rencana, mempertinggi daya efektif, membantu mengatasi
kekurangan, menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai kemampuanya
dan lain sebagainya. tugas supervisior,
menghadiri rapat mendiskusikan tujuan, mengadakan rapat, membimbing guru-guru,
bekerja sama dengan konsultan kurikulum dan lain sebagainya. ciri-ciri seorang sipervaisor yang baik,
fungsi-fungsi supervisi, tugas supervisior dan jenis-jenis supervisi yang
meliputi supervisi umum : supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan perbaikan pengajaran. Supervisi klinis :
supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran melalui siklus yang
sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis intelektual intensif
terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan
modifikasi yang rasional. Pengawasan
melekat dan pengawasan fungsional: pengawasan melekat adalah pengawasan yang
dengan sendirinya menjadi tugas dan tanggung jawab semua pimpinan, dari
pimpinan tingkat atas sampai pimpinan tingkat paling bawah. Sedangkan
pengawasan fungsional adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh orang yang
fungsi jabatanya sebagai pengawas, seperti melakukaninservice-training dan
upgrading, penempatan guru dan mutasi pimpinan sekolah.
4.
Kepala Sekolah
Sebagai Administator dan Supervisior
Pada bagian terdahulu telah dibicarakan tentang
peranan, syarat dan fungsi pemimpin, maka pada bagian ini akan dibahas tentang
kepala sekolah sebagai administator dan supervisior yang meliputi:
a.
Fungsi kepala sekolah
1)
Fungsi kepala sekolah dahulu : kepala sekolah
masa dulu fungsinya tidak begitu luas, kepala sekolah pada masa dulu hanyalah
seorang ‘kepala’.
2)
Kepala sekolah masa sekarang: kepala sekolah
masa sekarang fungsinya lebih luas karena selain berfungsi sebagai kepala,
kepala sekolah juga tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalanya
sekolah secara teknis-akademis saja melainkan kepala sekolah juga bwerfungsi
sekaligus berperan dalam memperhatikan komponen pendidikan seperti sarana pra
sarana, gedung sekolah, pendidik, peserta didik seta penempatan kurikulum yang
sesuai karena di masa sekarang sekolah memeiliki wewenang untuk membentuk
sekolahnya dengan baik.
b.
Syarat-syarat menimal seorang kepala sekolah
Syarat untuk menjadi kepala sekolah setidaknya
seseorang harus memenuhi beberapa syarat yakni memiliki ijazah yang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, mempunyai pengalaman bekerja, memiliki kepribadian
yang baik, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas serta mempunyai ide
dan inisiatif.
c.
Kepala sekolah sebagai administrator
Beberapa hal yang harus dilakukan kepala sekolah
sebagai administrator yaitu membuat perencanaan, menyusun organisasi sekolah,
bertindak sebagai koordinator dan pengarah dan melaksanaakan pengelolaan
kepegawaian.
d.
Kepala sekolah sebagai supervisior
Kepala sekolah sebagai supervisior yakni
memperhatikan gedung sekolah, sarana dan prasarana sekolah, keadaan guru-guru,
semangat guru-guru, cara mengajar guru, hasil belajar siswa, tanggungjawab
guru, dan sebagainya. adapun tugas kepala sekolah sebagai supervisior
pengajaran yaitu:
1)
Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan
pegawai sekolah di dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan
sebaik-baiknya.
2)
Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat
perlengkapan sekolah termasuk media intruksional yang diperlukan bagi
kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar.
3)
Bersama-sama guru-guru mengembangkan, mencari
dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang
berlaku.
4)
Membina kerja sama yang baik dan harmonis
diantara guru-guru dan pegawai sekolah lainya.
5)
Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan
guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi
kelompok, menyediakanperpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka untuk
mengikuti penataran-penataran, seminar, sesuai dengan bidangnya masing-masing.
6)
Membina hubungan kerja sama antara sekolah
dengan BP3 atau POMGdan instansi-instansi lain dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan para siswa.
e.
Teknik-teknik Supervisi
1)
Teknik perseorangan, ialah teknik yang
dilakukan secara persorangan, seperti mengadakan kunjungan kelas, membimbing
guru tentang cara mempelajari pribadi siswa, membimbing guru dalam hal yang
berhubungan dengan pelaksanakan kurikulum.
2)
Teknik kelompok, ialah supervisi yang
dilakukan secara berkelompok, seperti mengadakan rapat, diskusi kelompok,
penataran-penataran.
f.
Pembagian tugas kepada guru
1)
Sistem penempatan guru dalam kelas
2)
Cara memilih dan menempatkan guru dalam kelas
5.
Struktur
Organisasi Dalam Pendidikan dan Pengajaran
Struktur organisasi pendidikan ada dua pokok yaitu
struktur sentralisasi dan struktur desentralisasi.
a.
Struktur Sentralisasi
Setruktur sentralisasi adalah
struktur organisasi yang kekuasaan dan tanggung jawabnya dipusatkan pada suatu
badan di pusat pemerintahan, maka pemerintahan daerah sangat kurang sekali
bahkan tidak sama sekali tidak mengambil bagian dalam administrasi apa pun.
Dalam sisitem sentralisasi, garis-garis perintah/kekuasaan dan tanggung jawab
membentang tegak lurus dari atas kebawah atau dari pimpinan atasan/pusat sampai
kepada orang yang paling bawah. Dengan demikian jelaslah bahwa sistem
sentralisasi banyak mengandung keburukan, ada pun keburukan itu adalah:
1)
Administrasi cenderung pada sifat-sifat
otoriter dan birikratis
2)
Organisasi dan administrasi berjalan sangat
kaku dan seret.
3)
Banyak kekuasaan dan penguasaan sentral
b.
Struktur Desentralisasi
Struktur desentralisasi adalah struktur organisasi
yang kekuasaan dan tanggung jawabnya diberikan dari pemerintah pusat ke daerah,
sehingga penanganan sekolah terletak pada tangan penguasa daerah.dengan
struktur organisasi yang dijalankan secara desentralisasi, kepala sekolah tidak
semata-mata merupakan seorang guru kepala, tetapi seorang pemimpin profesional
dengan tanggung jawab yang luas dan langsung terhadap hasil-hasil yang dicapai
oleh sekolahnya. Semua kegiatan sekolah yang dijalankan mendapat pengawasan dan
sosial-control yang langsung dari pemerintah dan masyarakat setempat. Sistem
desentralisasi memiliki kebaikan dan keburukan. Ada pun kebaikanya yaitu:
1)
Pendidikan dan pengajaran dapat disesuaikan
dengan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
2)
Adanya persaingan sehat yang menimbulkan perlombaan
untuk menyelenggarakan sekolah dan pendidikan yang baik.
3)
Kepala sekolah, guru-guru, dan
petugas-petugas pendidikan yang lain akan bekerja dengan baik dan bersungguh-sungguh karena
merasa dibiayai dan dijamin hidupnya oleh pemerintah dan masyarakat setempat.
Ada pun keburukanya yaitu:
1)
Program pendidikan di seluruh negara akan
berbeda-beda karena luasnya otonomi.
2)
Hasil pendidikan dan pengajaran setiap daerah
berbeda baik mutu, sifat maupun jenisnya.
3)
Kepala sekolah, guru dan pegawai sekolah
lainya cenderung untuk menjadi kariawan yang materialistis
4)
Penyelenggaraan dan pembiayaan pendidikan
yang diserahkan pada daerah atau wilayah akan memberatkan masyarakat.
c.
Organisasi Pendidikan di Indonesia
Organisasi adalah kelompok kerja sama antar
orang-orang yang diadakan, misalnya struktur Organisasi Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan yang meliputi:
1)
Mentri dan staf ahli mentri,
2)
Unit organisasi tingkat pusat
3)
Kantor wilayah departemen pendidikan dan
kebudayaan
4)
Kantor Depdikbud kabupaten/kota madya
5)
Kantor Depdikbud kecamatan
6.
Guru dan
Administrasi Pendidikan
Tokoh-tokoh pendidikan sekarang menekankan kepada
partisipasi guru dalam admiministrasi pendidikan/sekolah. Kegiatan partisipasi
guru dalam administrasi sekolah itu seperti sumbangan-sumbangan guru terhadap
perbaikan kesejahteraan guru dan murid, penyempurnaan kurikulum, pilian
buku-buku dan alat-alat pelajaran. berhubung dengan itu sangat benting
dibicarakan dalam rangka administrasi pendidikan tentang peranan dan tanggung
jawab guru di dalam organisasi dan administrasi sekolah tempat
kegiatan-keguatan meliputi lebih dari khusus mengajar di alam kelas.
a.
Pentingnya partisipasi guru dalam
administrasi pendidikan
Partisipasi guru dalam administrasi sekolah di
tafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada guru dan kepala sekolah untuk
memberi contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan untuk memecahkan
berbagai masalah pendidikan.
b.
Arti demokrasi dalam administrasi sekolah
Penerapan demokrasi d sekolah diartikan bahwa
administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan kepemimpinan dengan itu
tujuan-tujuan sekolah dan cara-cara untuk mencapainya dikembangkan dan
dijalankan.
c.
Beberapa kesempatan berpartisipasi
Ada bermacam-macam kesempatan
yang dapat digunakan untuk mengikut sertakan guru-guru dalam kegiatan sekolah
seperti:
1)
Mengembangkan filsafat pendidikan
2)
Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum
3)
Merencanakan program supervisi
4)
Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian
5)
Dan kesempatan berpartisipasi lainya.
d.
Orientasi bagi guru-guru
1)
Arti dan perlunya orientasi
Masa orientasi ialah suatu
kesempatan yang diberikan pada seorang pegawai atas guru baru yang baru mulai
bekerja, untuk mengadakan observasi dan berpartisipasi langsung dengan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai guru sekolah itu,
agar dengan waktu yang singkat ai dapat segera mengenal dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan tempat ia bekerja.
2)
Tujuan orientasi
Tujuan orientasi yang utama yaitu agar guru baru
dapat segera mengenal situasi dan kondisi serta kehidupan sekolah pada umumnya.
3)
Kegiatan-kegiatan orientasi
Kegiatan-kegiatan orientasi yang penting yaitu:
·
Menyediakan perumahan/tempat tinggal yang
sesuai
·
Mengenalkan guru baru pada sistem dan tujuan
sekolah
·
Mengenalkan guru baru pada kondisi dan
situasi masyarakat lingkungan sekolah
·
Membantu guru baru dalam perkenalan dan
penyesuaianya terhadap personel sekolah
·
Membantu guru baru dalam usaha memperbaiki
dan mengembangkan kecakapan-kecakapan mengajarnya
·
Membangkitkan sikap-sikap dan minat
profesional
·
Menyediakan kesempatan untuk bertukar ide-ide.
e.
Kode etik guru
Kode etik guru terbagi menjadai beberapa bagian
yaitu:
1)
Guru berbakti membimbing anak seutuhnya untuk
membentuk manusia pembangunan yang berpancasila.
2)
Guru memiliki kejujuran profesional dalam
menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3)
Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam
memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala
penyalah gunaan.
4)
Guru menciptakan kehidupan suasana sekolah
dan memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi
kepentingan anak didik.
5)
Guru memelihara hubungan baik dengan
masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk
kepentingan pendidikan.
6)
Guru secara sendiri-sendiri dan atau
bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7)
Guru menciptakan dan memelihara hubungan
antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun didalam hubungan
keseluruhan.
8)
Guru secara bersama-sama memelihara, membina,
dan meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdianya.
9)
Guru melaksanakan segala ketentuan yang
merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidan pendidikan.
7.
Organisasi
Sekolah
Organisasi dapat diartikan
sebagai memberi struktur atau susunan terutama dalam penyusunan atau penempatan
orang-orang dalam satu kelompok, atau berarti juga menempatkan hubungan antara
orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing
di dalam struktur yang telah ditentukanya. Dengan organisasi sekolah yng baik
di sekolah dimaksudkan agar pembagian tugas dan tanggung jawab dapat merata
kepada semua orang sesuai dengan kecakapan dan fungsinya masing-masing. Dengan
demikian dapat dihindari pula adanya tindakan yang sewenang-wenang.
a.
Faktor-faktor yang mrmrngaruhi susunan organisasi sekolah
1)
Besar kecilnya sekolah
2)
Letak sekolah
3)
Jenis dan tingkatan sekolah
b. Penyelenggaraan rapat sekolah.
Yang mencakup:
1) Perencanaan, waktu dan acara
rapat
2) Pimpinan rapat
3) Susunan rapat
4) Putusan rapat
5) Penilaian (evaluasi )terhadap
jalan rapat
6) Fungsi-fungsi penyelenggaraan
rapat
8.
Arti, Program, dan Organisasi Bimbingan di Sekolah
a. Arti dan pentingnya bimbingan
Bimbingan
sama artinya dengan guru yang melakukan tugasnya mengajar murid-murid. Hanya
perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan guru yang demikian hanyalah
dilakukan secara idental belaka, tidak direncanakan secara kontiyu dan
diorganisasikan sebaik-baiknya oleh sekolah. Bimbingan diperlukan bagi
anak-anak yang normal maupun abnormal dan juga bagi orang-ornag yang sudah
dewasa. Bimbingan perlu diadakan di sekolah terutama bagi pelajar.
b. Fungsi bimbingan dalam
pendidikan
Untuk
mengetahui lebih jauh fungsi bimbingan perhatikan fungsi bimbingan sebagai
berikut:
1) Bimbingan dan pendidikan
2) Bimbingan mengefektifkan
program sekolah seperti: Memperhatikan individu anak, mendekatkan hubungan
sekolah dengan masyarakat, membimbing individu ke arah jabatan atau pekerjan
yang sesuai.
c. Program bimbingan di sekolah
1) Ffaktor-faktor yang memengaruhi
program bimbingan, ada pun faktor tersebut adalah: bagaimana seseorang
menanggapi pengertian dan penerimaan kepala sekolah tentang fungsi dan tujuan
bimbingan. Latihan, pengalaman, minat dan pengetahuan tentang bimbingan yang
dimilii oleh para pelaksananya. Bagai mana pandangan guru-guru dan masyarakat
terhadap kebutuhan-kebutuhan bimbingan itu bagi murid. Kerja sama antara
guru-guru, orang tua murid, dan masyarakat. Dan biaya perlengkapan yang
tersedia,
2) Ciri-ciri umum program
bimbingan, yaitu:
·
Kegiatan bimbingan harus dilakukan secara kontiyu sejak dari taman kanak-kanak
sampai pada bimbingan orang dewasa, termasuk tingkatan akademi dan universitas
dan juga pelayanan-pelayanan masyarakat bagi para pemuda dan orang-orang dewasa
yang sudah keluar dari sekolah.
·
Proses bimbingan haruslah menyerap ssetiap kegiatan sekolah dan
dilakukan oleh guru-guru serta orang-orang yang memiliki keahlian khusus dalam
hal itu.
·
Program bimbingan hendaklah definitif, muda dipahami bagaimana
prosedurnya, dan kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan.
·
Semua fase program bimbingan harus terkoordinasi.
·
Program itu hendaknya mengarahkan titik perhatian pada tujuan-tujuan
dan masalah-masalah individu murid-murid.
3) Implikasi-implikasi suatu
program bimbingan
Untuk
melaksanakan program bimbingan, implikasi-implikasi yang dapat diusahakan oleh
sekolah tebagi menjadi:
·
Implikasi bagi individu, yaitu menyediakan kondisi yang memungkinkan
setiap murid untuk merasa aman, dan
·
Bagi organisasi dan pekerjaan sekolah yaitu menempatkan
kebutuhan-kebutuhan pribadi yang memungkinkan untuk mencapai tujuan sekolah
yang telah ditetapkan.
d. Organisasi bimbingan di sekolah
Organisasi
bimbingan di sekolah mencakup: Struktur organisasi bimbingan di sekolah di mana
lembaga bimbingan dan penyuluhan tersebut dibagi menjadi:
1) Bagian pencegahan dan
pemeliharaan.
2) Bagian penasihat akademik dan
hubungan sekolah.
3) Bagian pusat pengetesan
4) Bagian penyuluhan dan percobaan
5) Bagian
9.
Hubungan Sekolah dan Masyarakat
a. Pentingnya hubungan sekolah dan
masyarakat
Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, hak
hidup dan kelangsungan hidup sekolah tergantung pada masyarakat. Sekolah adalah
lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam
bidang pendidikan, kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkolerasi.
Masyarakat asalah pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat memerlukanya.
b. Tujuan hubungan sekolah dan
masyarakat
1) Di tinjau dari kepentingan
sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat
bertujuan untuk:
·
Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
·
Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
·
Memperlancar proses belajar-mengajar.
·
Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam
pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
2) Di tinjau dari kebutuhan
masyarakat tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu:
·
Meningkatkan dan memajukan kesejahteraan masyarakat.
·
Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan masalah dalam masyarakat,
·
Menjamin relevansi programsekolah dengan kebutuhan masyarakat.
·
Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat
kemampuanya.
3) Di tinjau secara lebih konkret
tujuan diselenggarakanya hububngan sekolah dengan masyarakat adalah:
·
Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
·
Mendapat dukungan dan bantuan morel maupun finansial yang diperlukan
bagi pengembangan sekolah.
·
Memberikan informasi pada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan
profram sekolah.
·
Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhab masyarakat.
·
Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah
dalam mendidik anak-anak.
Ketiga tujuan pokok tentang hubungan antara sekolah dengan
masyarakat adalah untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak,
meningkatkan tujuan dan mutu kehidupan masyarakat dan mengembangkan pengertian,
antusiasme, dan partisibasi masyarakat.
c. Jenis-jenis hubungan sekolah
dan masyarakat
Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa jenis-jenis
hubungan sekolah dan masyarakat dibagi menjadi tiga yaitu:
·
Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid,
antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga.
·
Hubungan kultural, ialah usaha kerja sama antar sekolah dan masyarakat
yang memungkinkan adanaya saling membina dan mengembangkan kebudayaan
masyarakat tempat sekolah itu berada.
·
Hubungan institusional, ialah hububgan kerja sama antara sekolah dengan
lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lain, baik swasta maupun
pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah dengan sekolah lain,
dengan kepala pemerintahan setempat, jawatan penerangan, jawatan pertanian,
perikanan dan perternakan, dengan perusahaan negara atau swasta, yang berkaitan
dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umunnya.
d. Masyarakat adalah lingkungan
sosial
Kepala
sekolah sebagai pemimpin hendaknya mengetahui bahwa masyarakat sebagai
lingkungan sosial besar pengaruhnysa terhadap sikap dan cara-cara kerja para
kariawan, guru-guru, dan juga kepala sekolah sebagai pemimpin. Pendekatan
sosial adlah masyarakat manusia termasuk di dalamnya kebudayaanya. Siswojo
dalam Ngalim (2009:197) mengemukakan bahawaisi lingkungan sosial dapat
dikelompokan menjadi empat kategori yaitu:
1) Fisik, teknologi, dan sumber
manusia
2) Sistem hubungan keluarga dalam
masyarakat
3) Jaringan-jaringan organisasi
4) Cara-cara berfikir,
kepercayaan, dan nilai-nilaibyang ada dan dianut oleh masyarakat.
Perbedaan-perbedaan
isi lingkungan sosial tersebut memengaruhi dan mencerminkan adanya perbedaan
dalam pandangan hidup, cara berfikir, dan presepsinya terhadap pendidikan, pada
anggota masyarakat di lingkungan sosial masing-masing.
C. Komentar
Pada bagian ini penulis laporan akan memberikan komentar
tentang isi buku dengan menggunakan buku lain sebagai pembanding. Dalam hal ini
penulis akan memberikan penjelasan lebih lanjut serta melihat kelebihan serta
kekurangan buku yang laporkan. Penulis laporakan akan menggunakan buku yang sama
dengan buku yang saya laporkan yaitu Administrasi dan Supervisi Pendidikan
karangan prof. DR. Herabudin, M.Pd.
Komentar Penulis
|
||
No
|
Buku yang Dilaporkan
|
Buku Pembanding
|
1
|
Materi yang disajikan
mendalam namun hanya beberapa pembahasan saja yang disertai contoh.
|
Meteri yang disajikan tidak
mendalam dan tidak disertai dengan contoh-contoh.
|
2
|
Tidak terlalu mudah untuk
dipahami karena penyampaian materinya banyak menggunakan mukodimah.
|
Materinya mubudah untuk
dipahami kerana dibahas secara detail dan bahasa yang digunakan singkat,
jelas dan padat.
|
3
|
Banyak menggunakan istilah-istilah asing yang membuat pembaca menjadi kesulitan untuk
memahaminya.
|
Tidak banyak menggunakan
istilah-istilah asing dan istilah tersebut dijelaskan, sehingga mudah untuk
dipahami
|
4
|
Tidak menyajikan rangkuman
pada tiap-tiap bab, sehingga pemabaca membutuhkan waktu yang lama untuk
membacanya agar bisa memahami teks.
|
Tidak menyajikan rangkuman sehingga pembaca juga membutuhkan
waktu yang lama untuk membacanya agar bisa lebih memahami teks.
|
5
|
Keunggulann buku ini adalah
dilengkapi dengan resensi di setiap akhir bab yang menunjukan bahwa buku ini
banyak menggunakan sumber.
|
Tidak dilengkapi dengan resensi
di setiap akhir bab sehingga menunjukan bahwa materi yang di sajikan hanya
diambil dari sedikit sumber.
|
6
|
Terdapat lampiran di bagian akhir
buku yang menggambarkan dan menjelaskan bentuk dari penyampaian materi,
seperti denah susunan organisasi dan semua yang di bahas pada buku tersebut
|
Tidak dilengkapi dengan lampiran
di bagian akhir buku, sehingga pembaca tidak bisa mengetahui seperti aba
bentuk atau contoh dari setiap pembahasan yang terapat di dalam buku tersebut.
|
7
|
Melampirkan contoh-contoh
struktur pembahasan setiap bab.
|
Tidak banyak melampirkan contoh
struktur pembahasan setiap bab
|
D. PENUTUP
Pandangan penulis terhadap buku yang dilaporkan adalah
bahwa buku ini sangat sesuai digunakan dibidang pendidikan, karna buku ini
membahas semua yang terkait dengan pendidikan/sekolah. Bku ini cocok digunakan
oleh mahasiswa yang menjadi calon guru, hal ini sesuai dengan pembahasan yang
di tuliskan dalam buku tersebut yang membahas maslah-masalah dalam pendidikan
atau lebih jelasnya masalah komponen pendidikan, dimana guru adalah salah satu
dari komponen-komponen pendidikan yang ada.
Sarannya adalah buku ini akan lebih baik jika dibahas
secara mendalam dan disrertai cintoh yang detail di setiap pembahasnaya,
terutama tentang guru dan administrasi pendidikan karena dapat membantu pembaca
untuk lebih memahami isi materi yang disajikan, dimana di antara pembaca ada
yang termasuk sebagai komponen pendidikan atau guru, calon guru bahkan
mahasiswa yang juga merupakan komponen pendidikan juga. Yang diterapkan adalah
kreatifitas mahasiswa untuk memahami isi pembahasan secara individu.
DAFTRA PUSTAKA
Purwanto, Ngalim. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Herabudin. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:
Pustaka Setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar