Tinkerbell INFORMASI DARIKU: April 2013
SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA AAMIIN

Selasa, 30 April 2013

Administrasi dan Supervisi Pendidikan


KATA PENGANTAR
             Puji Syukur  kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat serta hidayahnya kepada kita semua, sehingga laporan bacaan ini dapat diselesaikan tanpa ada suatu halangan yang berarti bagi penulis. Tidak lupa shalawat untuk baginda Rosulullah yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam yang terang penuh dengan ilmu pengetahuan yang benar. Laporan bacaan ini disusun untuk mengetahui garis besar isi buku yang dikarang oleh DRS. M. Ngalim Purwanto yang berjudul Administrasi dan Supervisi Pendidikan kemudian dibandingkan dengan buku lain yakni karangan Prof. DR. Herabudin, M.Pd.
Selaku penulis laporan bacaan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan bacaan ini teruttama kepada:
1.      M. Muklis, S.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, memberi pencerahan serta arahan kepada penulis sehingga laporan bacaan ini dapat diselesaikan dengan baik.
2.      Kedua orang tua penulis yang telah mendukung penulis dalam segala bidang pendidikan, sehingga penulis selalu termotivasi untuk menjadi yang terbaik.
3.      Teman-teman seperjuangan, yang bersedia menjadi tempat meminta pendapat dan lain sebagainya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan bacaan ini dengan baik.
Semoga Allah Swt. Selalu melindungi dan membalas semua kebaikan beliau yang telah memberikan kebaikan kepada penulis. Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada pekerjaann yang sempurna itulah yang penulis rasakan, walau pun penulis telah membuat laporan bacaan ini sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan namun tetap saja penulis menyadari adanya kesalahan dan kekurangan dalam laporan bacaan ini sehi. Dengan kerendahan hati penulis membuka tangan selebar-lebarnya untuk menerima kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapa saja yang menggunakanya terutama bagi pihak yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan.



                                                                                    
Pekanbaru, 28 Desember 2012
Penulis


LAPORAN BACAAN BUKU TEKS
A. Pendahuluan
            Pada bagian ini penulis akan melaporkan identitas buku secara rinci, di antaranya: judul buku, penyusun, penyunting, penerbit, tahun terbit, cetakan, kota terbit, tebal buku, jumlah halaman, lebar buku, panjang buku, dan garis besar isi buku.
Judul Buku                  : Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Penyusun                     :  DRS. M. Ngalim Purwanto, MP.
Penyunting                  :  Tjun Surjaman
Penerbit                       : Remaja Rosdakarya
Tahun Terbit                :  2009
Cetakan                       :  Ke Sembilanbelas
Kota terbit                   : Bandung
Tebal buku                  :  1 cm
Jumlah halaman           :  223 halaman
Lebar                           :  15,2 cm
Panjang                       :  24 cm
Garis besar isi buku     :
            Buku ini adalah sebuah buku pemenuh kebutuhan para mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta, khususnya Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti IKIP, FKIP, FIP, STKIP dan sejenisnya. Di dalam buku ini membahas tentang : pertama, Pengertian, Skope, dan Fungsi-fungsi Pokok Administrasi Pendidikan. kedua, kepemimpinan dalam pendidikan. ketiga, kepengawasan dalam pendidikan. keempat, kepala sekolah sebagai administator dan supervisior. Kelima, struktur organisasi dalam pendidikan dan pengajaran. Keenam, guru dan administrasi pendidikan. Ketujuh,organisasi sekolah. Kedelapan, arti, program dan organisasi bimbingan di sekolah. Kesembilan,  hubungan sekolah dan masyarakat. Dalam buku ini yang dikaji adalah proses administrasi pendidikan, evaluasi pendidikan melalui supervisi pendidikan yang mencakup semua bidang yang terlibat dalam pendidikan namun lebih cenderung pada kepemimpinan, dan tugas-tugas pemimpin.

B. Laporan Bagian Buku
            Pada bagian ini penulis akan melaporkan intisari isi buku yang di dalamnya membahas tentang Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang meliputi:
1.      Pengertian, skope, dan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan
Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang:
a.       Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi adalah penggunaan atau aplikasi ilmu administrasi kedalam pendidikan. kata administrasi berasal dari bahasa latin yaitu ad yang sama dengan to dalam bahasa inggris yang berarti ‘ke’ atau ‘kepada’, dan bahasa latin ministrare yang sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti ‘melayani’, ‘membantu’ atau ‘mengarahkan’. Di dalam bahasa inggris to administrasi.
Lalu yang di maksud dengan supervisi pendidikan adalah segenap proses pengintegrasian sesuatu, baik personel, spiritual maupun material. Atau secara singkat penulis menyampaikan administrasi pendidikan adalah pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan unsur-unsur sekolah. Sedangkan istilah lain yang sama artinya dengan administrasi pendidikan adalah manajemen, manajemen adalah fungsi dewan manajer, untuk menempatkan kebijakan mengenai macam-macam produk yang akan dibuat, bagaimana pembiayaanya, memberikan servis dan memilih serta melatih pegawai, dan faktor lain yang mempengaruhi kegiatan suatu usaha. Manajemen lebih bertanggung jawab dalam membuat suatu susunan organisasi untuk melaksanakan kebijakan dan mengawasi tujuann dari kebijakan itu.
b.      Skope Administrasi Pendidikan
Skope adalah bidang garapan, jadi yang dimaksud dengan skope administrasi pendidikan adalah hal apa saja yang perlu di bahas dalam proses administrasi pendidikan. ada pun bidang garapan administrasi pendidikan meliputi:
1)      Administrasi tata laksana sekolah
2)      Administrasi personel guru dan pegawai sekolah
3)      Administrasi murid
4)      Supervisi pengajaran
5)      Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
6)      Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
7)      Hubungan sekolah dengan masyarakat
c.       Fungsi-Fungsi Pokok Administrasi Pendidikan
Fungsi pokok administrasi pendidikan dibagi menjadi beberapa komponen yaitu:
1)      Perencanaan  
Perencanaan dapat disebut juga dengan planning. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah.
2)      Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan aktivitas  menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan dan ditetapkan.
3)      Pengoordinasian
Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
4)      Komunikasi
Komunikasi dalam segala bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
5)      Supervisi
Supervisi sebagai fungsi supervisi administrasi pendidikan berarti aktivitas, aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/ syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
6)      Kepegawaian
Kepegawaian merupakan pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja giat, menjamin kesejahteraan pegawai, intensif dan penghargaan  atas jasa-jasa  mereka, konduite dan bimbingan untuk dapat lebih maju, adanya kesempatan untuk meng-upgrade diri, serta masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.

2.      Kepemimpinan Dalam Pendidikan
Pada bagian kedua ini penulis menerangkan tentang:
a.       Pengertian kepemimpinan
Suatu konsep yang menganggap bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan yang bersifat dibawa sejak lahir oleh seorang pemimpin. Ada pun konsep yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah fungsi kelompok. Dan konsep kepemimpinan yang lain mengaggap bahwa kepemimpinan adalah fungsi dari situasi.
Sedangkan pengertian kepemimpinan itu sendiri adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. Ada beberapa tipe kepemimpinan dalam pendidikan, di antaranya adalah tipe kepemimpinan yang dikembangkan berdasarkan asas kepemimpinan yang dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu: ing ngarso sung tulodo ( memberikan suri tauladan yang baik terhadap bawahanya), ing madyo mangun karso (ikut bergiat menggugah semangat di tengah-tengah anak buahnya), ing tut wuru handayani (memengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buahnya). Dari asas kepemimpinan tersebut kepemimpinan dapat diketahui maknanya.
b.      Tipe atau gaya kepemimpinan
Tipe atau gaya adalah adalah bentuk dari wujud seperti apa sistem kepemimpinan yang dijalankan. Ada pun gaya-gaya atau tipe-tipe kepemimpinan yang pokok adalah:
1)      Tipe kepemimpinan yang otokratis
Yaitu kepemimpinan yang pemimpinanya bertindak sebagai diktator terhadap anggotanya.
2)      Tipe kepemimpinan laissez faire
Yaitu kepemimpinanyang pemimpinya melepaskan tanggung jawabnya untuk memberi pimpinan pada anggotanya, karena pemimipin membiarkan anggotanya berbuat sesuka mereaka dan pemimpin tidak mengontrol apa yang dilakukan anggotanya.
3)      Tipe kepemimpinan demokratis
Yaitu kepemimpinan yang pemimpinya lebih mementingkan kegiatan bersama,bermusyawarah dan selalu mementingkan kerja sama.
c.       Sifat-sifat Kepemimpinan
Sifat-sifat kepemimpinan menurut penulis dikembangkan dari asas kepemimpinan yang dinyatakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu meliputi:
1)      Rendah hati yaitu lebih banyak mendengarkan daripada berkata dan menyuruh.
2)      Suka menolong yaitu siap sedia membantu anggotanya.
3)      Sabar dan memiliki kesetabilan emosi yaitu tidak merasa sombong dan bangga ketika kelompoknya berhasil, tidak memperlihatkan kekecewaan di depan anggotanya.
4)      Percaya diri sendiri yaitu  meyakini kesanggupan atau kemampuan dirinya sendiri, tidak memerlukan kepangawasan atas dirinya untuk melaksanakan tugasnya.
5)      Jujur, adil, dan dapat dipercaya yaitu selalu berkata dan bertindak sesuai dengan apa adanya kemampuan yang dimilikinya serta memberikan yang terbaik.
6)      Keahlian dalam jabatan yaitu syarat utama dalam kepemimimpinan, karena pemimpin harus ahli dalam memimpin.
d.      Peranan seorang pemimpin
Pemimpin dibidang pendidikan bisa seperti kepala sekolah. Peranan seorang pemimpin yang baik yaitu
1)      Sebagai pelaksana
2)      Sebagai perencana
3)      Sebagai seorang ahli
4)      Mewakili kelompok
5)      Sebagai pengawas hubungan antar anggota kelompok
6)      Bertindak sebagai pemberi ganjaran/pujian dan hukuman
7)      Bertindak sebagai wasit dan penengah
8)      Bagian dari kelompok
9)        Sebagai lambang kelompok
10)   Pemegang tanggung jawab
11)  Sebagai pencipta
12)  Sebagai seorang ayah
13)  Sebagai ‘kambing hitam’
Kesimpulanya peranan tersebut harus di miliki oleh pemimpin, kalau dalam pendidikan berarti harus dimiliki oleh kepala dinas pendidikan, kepala sekolah dan kepala-kepala lain yang terlibat dalam bidang pendidikan.

3.      Kepengawasan Dalam Kependidikan
Bagian ini  membahas tentang kepengawasan yang lebih menjurus pada tanggung jawab dalam kepemimpinan, tanggung jawab adalah kesanggupan untuk menjalankan tugas kewajibanya yang dipikulkan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Demikian pula, tsnggung jawab seorang guru dalam funsgi kependidikanya tidak dapat dikatakan kecil. Sesungguhnya semua guru memiliki kesanggupan yang besar daripada yang mereka pergunakan jika mereka diberi kesempatan, diberi bimbingandan jalan untukmengembangkan kesanggupan-kesanggupanya itu. Demikianlah seprang guru  meski tidak dapat dikatakan pemimpin, ia juga melaksanakan administrasi pendidikan yang bermutu.
Dalam kepengawasan ada yang perlu diperhatikan yaitu: supervisi kepengawasan.supervisi adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Tipe-tipe kepengawasan, tipe-tipe kepengawasan ada lima yaitu:
a.       Supervisi sebagai inspeksi: supervisi sebagai kunjungan resmi untuk memeriksa guru atau pegawai dalam menjalankan tugas yang telah ditentukan, apakah tugas itu telah dilaksanakan, atau tugas itu belum dilaksanakan dengan baik.
b.      Supervisi lassiez faire: supervisi tanpa adanya aturan yang disampaikan oleh supervaisor.
c.       Coercive supervision: supervisi yang bersifat memaksa, harus menjalankan aturan yang telah ditentukan supervisior.
d.      Supervisi sebagai latihan bimbingan: supervisi yang digunakan untuk membimbing guru/pegawai sekolah.
e.       Kepengawasan yang demokrasi : kepengawasan yang mementingkan mufakat dan kerjasama.
Fungsi supervisi, fungsi superfisi dalam pendidikan sangat banyak meliputi, menyusun rencana, mempertinggi daya efektif, membantu mengatasi kekurangan, menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai kemampuanya dan lain sebagainya. tugas supervisior, menghadiri rapat mendiskusikan tujuan, mengadakan rapat, membimbing guru-guru, bekerja sama dengan konsultan kurikulum dan lain sebagainya. ciri-ciri seorang sipervaisor yang baik, fungsi-fungsi supervisi, tugas supervisior dan jenis-jenis supervisi yang meliputi supervisi umum : supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan  perbaikan pengajaran. Supervisi klinis : supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis intelektual intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi yang rasional.  Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional: pengawasan melekat adalah pengawasan yang dengan sendirinya menjadi tugas dan tanggung jawab semua pimpinan, dari pimpinan tingkat atas sampai pimpinan tingkat paling bawah. Sedangkan pengawasan fungsional adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh orang yang fungsi jabatanya sebagai pengawas, seperti melakukaninservice-training dan upgrading, penempatan guru dan mutasi pimpinan sekolah.

4.      Kepala Sekolah Sebagai Administator dan Supervisior
Pada bagian terdahulu telah dibicarakan tentang peranan, syarat dan fungsi pemimpin, maka pada bagian ini akan dibahas tentang kepala sekolah sebagai administator dan supervisior yang meliputi:
a.       Fungsi kepala sekolah
1)      Fungsi kepala sekolah dahulu : kepala sekolah masa dulu fungsinya tidak begitu luas, kepala sekolah pada masa dulu hanyalah seorang ‘kepala’.
2)      Kepala sekolah masa sekarang: kepala sekolah masa sekarang fungsinya lebih luas karena selain berfungsi sebagai kepala, kepala sekolah juga tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalanya sekolah secara teknis-akademis saja melainkan kepala sekolah juga bwerfungsi sekaligus berperan dalam memperhatikan komponen pendidikan seperti sarana pra sarana, gedung sekolah, pendidik, peserta didik seta penempatan kurikulum yang sesuai karena di masa sekarang sekolah memeiliki wewenang untuk membentuk sekolahnya dengan baik.
b.      Syarat-syarat menimal seorang kepala sekolah
Syarat untuk menjadi kepala sekolah setidaknya seseorang harus memenuhi beberapa syarat yakni memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mempunyai pengalaman bekerja, memiliki kepribadian yang baik, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas serta mempunyai ide dan inisiatif.
c.       Kepala sekolah sebagai administrator
Beberapa hal yang harus dilakukan kepala sekolah sebagai administrator yaitu membuat perencanaan, menyusun organisasi sekolah, bertindak sebagai koordinator dan pengarah dan melaksanaakan pengelolaan kepegawaian.
d.      Kepala sekolah sebagai supervisior
Kepala sekolah sebagai supervisior yakni memperhatikan gedung sekolah, sarana dan prasarana sekolah, keadaan guru-guru, semangat guru-guru, cara mengajar guru, hasil belajar siswa, tanggungjawab guru, dan sebagainya. adapun tugas kepala sekolah sebagai supervisior pengajaran yaitu:
1)      Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah di dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
2)      Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah termasuk media intruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar.
3)      Bersama-sama guru-guru mengembangkan, mencari dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
4)      Membina kerja sama yang baik dan harmonis diantara guru-guru dan pegawai sekolah lainya.
5)      Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok, menyediakanperpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka untuk mengikuti penataran-penataran, seminar, sesuai dengan bidangnya masing-masing.
6)      Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3 atau POMGdan instansi-instansi lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan para siswa.
e.       Teknik-teknik Supervisi
1)      Teknik perseorangan, ialah teknik yang dilakukan secara persorangan, seperti mengadakan kunjungan kelas, membimbing guru tentang cara mempelajari pribadi siswa, membimbing guru dalam hal yang berhubungan dengan pelaksanakan kurikulum.
2)      Teknik kelompok, ialah supervisi yang dilakukan secara berkelompok, seperti mengadakan rapat, diskusi kelompok, penataran-penataran.
f.       Pembagian tugas kepada guru
1)      Sistem penempatan guru dalam kelas
2)      Cara memilih dan menempatkan guru dalam kelas

5.      Struktur Organisasi Dalam Pendidikan dan Pengajaran
Struktur organisasi pendidikan ada dua pokok yaitu struktur sentralisasi dan struktur desentralisasi.
a.       Struktur Sentralisasi
Setruktur sentralisasi adalah struktur organisasi yang kekuasaan dan tanggung jawabnya dipusatkan pada suatu badan di pusat pemerintahan, maka pemerintahan daerah sangat kurang sekali bahkan tidak sama sekali tidak mengambil bagian dalam administrasi apa pun. Dalam sisitem sentralisasi, garis-garis perintah/kekuasaan dan tanggung jawab membentang tegak lurus dari atas kebawah atau dari pimpinan atasan/pusat sampai kepada orang yang paling bawah. Dengan demikian jelaslah bahwa sistem sentralisasi banyak mengandung keburukan, ada pun keburukan itu adalah:
1)      Administrasi cenderung pada sifat-sifat otoriter dan birikratis
2)      Organisasi dan administrasi berjalan sangat kaku dan seret.
3)      Banyak kekuasaan dan penguasaan sentral
b.      Struktur Desentralisasi
Struktur desentralisasi adalah struktur organisasi yang kekuasaan dan tanggung jawabnya diberikan dari pemerintah pusat ke daerah, sehingga penanganan sekolah terletak pada tangan penguasa daerah.dengan struktur organisasi yang dijalankan secara desentralisasi, kepala sekolah tidak semata-mata merupakan seorang guru kepala, tetapi seorang pemimpin profesional dengan tanggung jawab yang luas dan langsung terhadap hasil-hasil yang dicapai oleh sekolahnya. Semua kegiatan sekolah yang dijalankan mendapat pengawasan dan sosial-control yang langsung dari pemerintah dan masyarakat setempat. Sistem desentralisasi memiliki kebaikan dan keburukan. Ada pun kebaikanya yaitu:
1)      Pendidikan dan pengajaran dapat disesuaikan dengan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
2)      Adanya persaingan sehat yang menimbulkan perlombaan untuk menyelenggarakan sekolah dan pendidikan yang baik.
3)      Kepala sekolah, guru-guru, dan petugas-petugas pendidikan yang lain akan bekerja  dengan baik dan bersungguh-sungguh karena merasa dibiayai dan dijamin hidupnya oleh pemerintah dan masyarakat setempat.
Ada pun keburukanya yaitu:
1)      Program pendidikan di seluruh negara akan berbeda-beda karena luasnya otonomi.
2)      Hasil pendidikan dan pengajaran setiap daerah berbeda baik mutu, sifat maupun jenisnya.
3)      Kepala sekolah, guru dan pegawai sekolah lainya cenderung untuk menjadi kariawan yang materialistis
4)      Penyelenggaraan dan pembiayaan pendidikan yang diserahkan pada daerah atau wilayah akan memberatkan masyarakat.
c.       Organisasi Pendidikan di Indonesia
Organisasi adalah kelompok kerja sama antar orang-orang yang diadakan, misalnya struktur Organisasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang meliputi:
1)      Mentri dan staf ahli mentri,
2)      Unit organisasi tingkat pusat
3)      Kantor wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan
4)      Kantor Depdikbud kabupaten/kota madya
5)      Kantor Depdikbud kecamatan

6.      Guru dan Administrasi Pendidikan
Tokoh-tokoh pendidikan sekarang menekankan kepada partisipasi guru dalam admiministrasi pendidikan/sekolah. Kegiatan partisipasi guru dalam administrasi sekolah itu seperti sumbangan-sumbangan guru terhadap perbaikan kesejahteraan guru dan murid, penyempurnaan kurikulum, pilian buku-buku dan alat-alat pelajaran. berhubung dengan itu sangat benting dibicarakan dalam rangka administrasi pendidikan tentang peranan dan tanggung jawab guru di dalam organisasi dan administrasi sekolah tempat kegiatan-keguatan meliputi lebih dari khusus mengajar di alam kelas.
a.       Pentingnya partisipasi guru dalam administrasi pendidikan
Partisipasi guru dalam administrasi sekolah di tafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada guru dan kepala sekolah untuk memberi contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.
b.      Arti demokrasi dalam administrasi sekolah
Penerapan demokrasi d sekolah diartikan bahwa administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan kepemimpinan dengan itu tujuan-tujuan sekolah dan cara-cara untuk mencapainya dikembangkan dan dijalankan.
c.       Beberapa kesempatan berpartisipasi
Ada bermacam-macam kesempatan yang dapat digunakan untuk mengikut sertakan guru-guru dalam kegiatan sekolah seperti:
1)      Mengembangkan filsafat pendidikan
2)      Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum
3)      Merencanakan program supervisi
4)      Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian
5)      Dan kesempatan berpartisipasi lainya.
d.      Orientasi bagi guru-guru
1)      Arti dan perlunya orientasi
Masa orientasi ialah suatu kesempatan yang diberikan pada seorang pegawai atas guru baru yang baru mulai bekerja, untuk mengadakan observasi dan berpartisipasi langsung dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai guru sekolah itu, agar dengan waktu yang singkat ai dapat segera mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat ia bekerja.
2)      Tujuan orientasi
Tujuan orientasi yang utama yaitu agar guru baru dapat segera mengenal situasi dan kondisi serta kehidupan sekolah pada umumnya.
3)      Kegiatan-kegiatan orientasi
Kegiatan-kegiatan orientasi yang penting yaitu:
·         Menyediakan perumahan/tempat tinggal yang sesuai
·         Mengenalkan guru baru pada sistem dan tujuan sekolah
·         Mengenalkan guru baru pada kondisi dan situasi masyarakat lingkungan sekolah
·         Membantu guru baru dalam perkenalan dan penyesuaianya terhadap personel sekolah
·         Membantu guru baru dalam usaha memperbaiki dan mengembangkan kecakapan-kecakapan mengajarnya
·         Membangkitkan sikap-sikap dan minat profesional
·          Menyediakan kesempatan untuk bertukar ide-ide.
e.       Kode etik guru
Kode etik guru terbagi menjadai beberapa bagian yaitu:
1)      Guru berbakti membimbing anak seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang berpancasila.
2)      Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3)      Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala penyalah gunaan.
4)      Guru menciptakan kehidupan suasana sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5)      Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6)      Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7)      Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan.
8)      Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdianya.
9)      Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidan pendidikan.

7.      Organisasi Sekolah
Organisasi dapat diartikan sebagai memberi struktur atau susunan terutama dalam penyusunan atau penempatan orang-orang dalam satu kelompok, atau berarti juga menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing di dalam struktur yang telah ditentukanya. Dengan organisasi sekolah yng baik di sekolah dimaksudkan agar pembagian tugas dan tanggung jawab dapat merata kepada semua orang sesuai dengan kecakapan dan fungsinya masing-masing. Dengan demikian dapat dihindari pula adanya tindakan yang sewenang-wenang.
a.       Faktor-faktor yang mrmrngaruhi  susunan organisasi sekolah
1)      Besar kecilnya sekolah
2)      Letak sekolah
3)      Jenis dan tingkatan sekolah

b.      Penyelenggaraan rapat sekolah. Yang mencakup:
1)      Perencanaan, waktu dan acara rapat
2)      Pimpinan rapat
3)      Susunan rapat
4)      Putusan rapat
5)      Penilaian (evaluasi )terhadap jalan rapat
6)      Fungsi-fungsi penyelenggaraan rapat

8.      Arti, Program, dan Organisasi Bimbingan di Sekolah
a.       Arti dan pentingnya bimbingan
Bimbingan sama artinya dengan guru yang melakukan tugasnya mengajar murid-murid. Hanya perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan guru yang demikian hanyalah dilakukan secara idental belaka, tidak direncanakan secara kontiyu dan diorganisasikan sebaik-baiknya oleh sekolah. Bimbingan diperlukan bagi anak-anak yang normal maupun abnormal dan juga bagi orang-ornag yang sudah dewasa. Bimbingan perlu diadakan di sekolah terutama bagi pelajar.
b.      Fungsi bimbingan dalam pendidikan
Untuk mengetahui lebih jauh fungsi bimbingan perhatikan fungsi bimbingan sebagai berikut:
1)      Bimbingan dan pendidikan
2)      Bimbingan mengefektifkan program sekolah seperti: Memperhatikan individu anak, mendekatkan hubungan sekolah dengan masyarakat, membimbing individu ke arah jabatan atau pekerjan yang sesuai.
c.       Program bimbingan di sekolah
1)      Ffaktor-faktor yang memengaruhi program bimbingan, ada pun faktor tersebut adalah: bagaimana seseorang menanggapi pengertian dan penerimaan kepala sekolah tentang fungsi dan tujuan bimbingan. Latihan, pengalaman, minat dan pengetahuan tentang bimbingan yang dimilii oleh para pelaksananya. Bagai mana pandangan guru-guru dan masyarakat terhadap kebutuhan-kebutuhan bimbingan itu bagi murid. Kerja sama antara guru-guru, orang tua murid, dan masyarakat. Dan biaya perlengkapan yang tersedia,
2)      Ciri-ciri umum program bimbingan, yaitu:
·         Kegiatan bimbingan harus dilakukan secara kontiyu sejak dari taman kanak-kanak sampai pada bimbingan orang dewasa, termasuk tingkatan akademi dan universitas dan juga pelayanan-pelayanan masyarakat bagi para pemuda dan orang-orang dewasa yang sudah keluar dari sekolah.
·         Proses bimbingan haruslah menyerap ssetiap kegiatan sekolah dan dilakukan oleh guru-guru serta orang-orang yang memiliki keahlian khusus dalam hal itu.
·         Program bimbingan hendaklah definitif, muda dipahami bagaimana prosedurnya, dan kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan.
·         Semua fase program bimbingan harus terkoordinasi.
·         Program itu hendaknya mengarahkan titik perhatian pada tujuan-tujuan dan masalah-masalah individu murid-murid.
3)      Implikasi-implikasi suatu program bimbingan
Untuk melaksanakan program bimbingan, implikasi-implikasi yang dapat diusahakan oleh sekolah tebagi menjadi:
·         Implikasi bagi individu, yaitu menyediakan kondisi yang memungkinkan setiap murid untuk merasa aman, dan
·         Bagi organisasi dan pekerjaan sekolah yaitu menempatkan kebutuhan-kebutuhan pribadi yang memungkinkan untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
d.      Organisasi bimbingan di sekolah
Organisasi bimbingan di sekolah mencakup: Struktur organisasi bimbingan di sekolah di mana lembaga bimbingan dan penyuluhan tersebut dibagi menjadi:
1)      Bagian pencegahan dan pemeliharaan.
2)      Bagian penasihat akademik dan hubungan sekolah.
3)      Bagian pusat pengetesan
4)       Bagian penyuluhan dan percobaan
5)      Bagian

9.      Hubungan Sekolah dan Masyarakat
a.       Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat
Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah tergantung pada masyarakat. Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan, kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkolerasi. Masyarakat asalah pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat memerlukanya.
b.      Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat
1)      Di tinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk:
·         Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
·         Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
·         Memperlancar proses belajar-mengajar.
·         Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
2)      Di tinjau dari kebutuhan masyarakat tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu:
·         Meningkatkan dan memajukan kesejahteraan masyarakat.
·         Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan masalah dalam masyarakat,
·         Menjamin relevansi programsekolah dengan kebutuhan masyarakat.
·         Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuanya.
3)      Di tinjau secara lebih konkret tujuan diselenggarakanya hububngan sekolah dengan masyarakat adalah:
·         Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
·         Mendapat dukungan dan bantuan morel maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah.
·         Memberikan informasi pada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan profram sekolah.
·         Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhab masyarakat.
·         Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak.
Ketiga tujuan pokok tentang hubungan antara sekolah dengan masyarakat adalah untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak, meningkatkan tujuan dan mutu kehidupan masyarakat dan mengembangkan pengertian, antusiasme, dan partisibasi masyarakat.
c.       Jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat
Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat dibagi menjadi tiga yaitu:
·         Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga.
·         Hubungan kultural, ialah usaha kerja sama antar sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanaya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada.
·         Hubungan institusional, ialah hububgan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah dengan sekolah lain, dengan kepala pemerintahan setempat, jawatan penerangan, jawatan pertanian, perikanan dan perternakan, dengan perusahaan negara atau swasta, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umunnya.
d.      Masyarakat adalah lingkungan sosial
Kepala sekolah sebagai pemimpin hendaknya mengetahui bahwa masyarakat sebagai lingkungan sosial besar pengaruhnysa terhadap sikap dan cara-cara kerja para kariawan, guru-guru, dan juga kepala sekolah sebagai pemimpin. Pendekatan sosial adlah masyarakat manusia termasuk di dalamnya kebudayaanya. Siswojo dalam Ngalim (2009:197) mengemukakan bahawaisi lingkungan sosial dapat dikelompokan menjadi empat kategori yaitu:
1)      Fisik, teknologi, dan sumber manusia
2)      Sistem hubungan keluarga dalam masyarakat
3)      Jaringan-jaringan organisasi
4)      Cara-cara berfikir, kepercayaan, dan nilai-nilaibyang ada dan dianut oleh masyarakat.
Perbedaan-perbedaan isi lingkungan sosial tersebut memengaruhi dan mencerminkan adanya perbedaan dalam pandangan hidup, cara berfikir, dan presepsinya terhadap pendidikan, pada anggota masyarakat di lingkungan sosial masing-masing.



C. Komentar
            Pada bagian ini penulis laporan akan memberikan komentar tentang isi buku dengan menggunakan buku lain sebagai pembanding. Dalam hal ini penulis akan memberikan penjelasan lebih lanjut serta melihat kelebihan serta kekurangan buku yang laporkan. Penulis laporakan akan menggunakan buku yang sama dengan buku yang saya laporkan yaitu Administrasi dan Supervisi Pendidikan karangan prof. DR. Herabudin, M.Pd.

            Komentar Penulis
No
Buku yang Dilaporkan
Buku Pembanding
1
Materi yang disajikan mendalam namun hanya beberapa pembahasan saja yang disertai contoh.
Meteri yang disajikan tidak mendalam dan tidak disertai dengan contoh-contoh.

2
Tidak terlalu mudah untuk dipahami karena penyampaian materinya banyak menggunakan  mukodimah.
Materinya mubudah untuk dipahami kerana dibahas secara detail dan bahasa yang digunakan singkat, jelas dan padat.
3
Banyak  menggunakan istilah-istilah asing yang  membuat pembaca menjadi kesulitan untuk memahaminya.
Tidak banyak menggunakan istilah-istilah asing dan istilah tersebut dijelaskan, sehingga mudah untuk dipahami
4
Tidak menyajikan rangkuman pada tiap-tiap bab, sehingga pemabaca membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya agar bisa memahami teks.
Tidak menyajikan  rangkuman sehingga pembaca juga membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya agar bisa lebih memahami teks.
5
Keunggulann buku ini adalah dilengkapi dengan resensi di setiap akhir bab yang menunjukan bahwa buku ini banyak menggunakan sumber.
Tidak dilengkapi dengan resensi di setiap akhir bab sehingga menunjukan bahwa materi yang di sajikan hanya diambil dari sedikit sumber.
6
Terdapat lampiran di bagian akhir buku yang menggambarkan dan menjelaskan bentuk dari penyampaian materi, seperti denah susunan organisasi dan semua yang di bahas pada buku tersebut
Tidak dilengkapi dengan lampiran di bagian akhir buku, sehingga pembaca tidak bisa mengetahui seperti aba bentuk atau contoh dari setiap pembahasan yang terapat di dalam buku tersebut.
7
Melampirkan contoh-contoh struktur pembahasan setiap bab.
Tidak banyak melampirkan contoh struktur pembahasan setiap bab


D. PENUTUP
            Pandangan penulis terhadap buku yang dilaporkan adalah bahwa buku ini sangat sesuai digunakan dibidang pendidikan, karna buku ini membahas semua yang terkait dengan pendidikan/sekolah. Bku ini cocok digunakan oleh mahasiswa yang menjadi calon guru, hal ini sesuai dengan pembahasan yang di tuliskan dalam buku tersebut yang membahas maslah-masalah dalam pendidikan atau lebih jelasnya masalah komponen pendidikan, dimana guru adalah salah satu dari komponen-komponen pendidikan yang ada.
            Sarannya adalah buku ini akan lebih baik jika dibahas secara mendalam dan disrertai cintoh yang detail di setiap pembahasnaya, terutama tentang guru dan administrasi pendidikan karena dapat membantu pembaca untuk lebih memahami isi materi yang disajikan, dimana di antara pembaca ada yang termasuk sebagai komponen pendidikan atau guru, calon guru bahkan mahasiswa yang juga merupakan komponen pendidikan juga. Yang diterapkan adalah kreatifitas mahasiswa untuk memahami isi pembahasan secara individu.


DAFTRA PUSTAKA

Purwanto, Ngalim. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Herabudin. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.