Tinkerbell INFORMASI DARIKU: April 2014
SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA AAMIIN

Minggu, 27 April 2014

Politik dan Strategi Nasional


 
Bab 1
Pendahuluan
1.1.            Latar Belakang
Politik adalah  merupakan bentuk  kesatuan masyarakat yang membentuk suatu kelompok untuk membahas sekaligus menyelesaikan urusan yang ada dalam negaranya, sedangkan strategi adalah suatu pemikiran untuk melakukan suatu kegiatan, jadi strategi nasional adalah  cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
1.2.            Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang  telah dikemukakan maka ada beberapa rumusan masalah diantaranya adalah:
1.      Apa itu politik?
2.      Apa itu strategi Nasional?
3.      Apakah Dasar Penyusunan Politik dan Strategi Nasional?
1.3.            Tujuan Penulisan
1.      Untuk Mengetahui Pengertian Politik.
2.      Untuk Mengetahui Pengertian Strategi Nasional.
3.      Untuk Mengetahui Dasar Penyusunan Politik dan trategi Nasional.






Bab 2
Pembahasan
2.1.            Pengertian Politik
Politik secra etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu politaia, yang akar katanya adalah polis berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri yaitu negara, sedangkan taia berarti urusan. Pengertian arti politik disampaikan dari segi kepentingan penggunaan yaitu:
a. Dalam arti kepentingan umum (Politics)
Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.
b. Dalam arti kebijaksanaan (Policy)
Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya :
- proses pertimbangan/musyawarah
- menjamin terlaksananya suatu usaha
- pencapaian cita-cita/keinginan
Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara. Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.
Politik adalah suatu tindakan  dari kelompok individu mengenai suatu masalah dari suatu masyarakat atau Negara,dengan demikian politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan:
Ø  Negara
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada.
Ø  Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh, atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Ø  Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif  yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final, keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Ø  Kepentingan umum
Suatu asas yang dilaksanakan berdasarkan atas kepentingan untuk orang banyak diatas kepentingan golongan ataupun pribadi, demi terciptanya persatuan dan kesatuan.
Ø   Distribusi
Pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi secara adil. Politik membicarakan bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.
Ø  Kebijakan umum
Merupakan suatu kumpulan keputusanyang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu. Dasar pemikiranya adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tjuan bersama yang ingin dicapai secara bersama pula, sehingga perlu ada rencana yang mengikat yang dirumuskan dalam kebijakan-kebijakan oleh pihak yang berwenang.

2.2.            Pengertian Strategi Nasional
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu  strategia yang artinya the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan, sedangkan perang adalah kelanjutan dari politik.
Dalam abad modern dan globalisasi, penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara luas termasuk dalam ilmu ekonomi maupun olah raga. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencaipan suatu tujuan.
Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

2.3.            Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.

2.4.            Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945. sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”. Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR. Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan setelah presiden menerima GBHN. Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan.

Bab 3
Penutup
3.1  Kesimpulan
3.1.1        Politik secra etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu politaia, yang akar katanya adalah polis berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri yaitu negara, sedangkan taia berarti urusan.
3.1.2        Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu  strategia yang artinya the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan, sedangkan perang adalah kelanjutan dari politik.
3.1.3        Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
3.2  Saran
Negara Indonesia adalah  negara yang memiliki banyak strategi untuk mencapai tujuan utama negara, negara yang memiliki cita-cita mensejahterakan rakyatnya dari pemahaman itulah kami selaku penulis makalah ini menyarankan kepada pembaca untuk memahami tentang strategi nasional dan politik yang ada di negara kita, sekaligus turut serta menjalankan strategi nasional dan politik yang merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan rasa cinta kita kepada bangsa kita.

Daftar Pustaka
Regobiz, Rudi. “Pengertian Politik dan Strategi Nasional” http://rudyregobiz.wordpress.com/pengertian-politik-dan-strategi-nasional. November 2009.
Adipedia.com.”Pengertian dan Devinisi Politik dan Strategi Nasional”. http://www.adipedia.com/2011/05/pengertian-dan-definisi-politik-dan.html. Mei 2011.

Gaya Bahasa


Macam-macam Majas (Gaya Bahasa)
  1. Klimaks
    Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
    Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
  2. Antiklimaks
    Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
    Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya.
  3. Paralelisme
    Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang

  4. Antitesis
    Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
    Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
    Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.
  5. Epizeuksis
    Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
    Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
  6. Tautotes
    Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
    Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru.
  7. Anafora
    Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
    Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa
  8. Epistrofora
    Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi, Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
  9. Simploke
    Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
    Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
  10. Mesodiplosis
    Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.
    Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
  11. Epanalepsis
    Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.
    Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
  12. Anadiplosis
    Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya.
    Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
  13. Aliterasi
    Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
    Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
  14. Asonansi
    Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
    Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
  15. Anastrof atau Inversi
    Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
    Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
  16.  Apofasis atau Preterisio
    Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
    Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara.
  17. postrof
    Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.
    Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan.
  18. Asindeton
    Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
    Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
  19.  Polisindeton
    Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung.
    Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
  20. Kiasmus
    Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
    Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
  21.  Elipsis
    Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
    Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
  22.  Eufimisme
    Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
    Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
  23. Litotes
    Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
    Contoh : Mampirlah ke gubukku!
  24.  Histeron Proteron
    adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
    Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya.
  25. Pleonasme
    Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
    Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
  26. Tautologi
    Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
    Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
  27. Parifrasis
    Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya.
    Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
  28. Prolepsis atau Antisipasi
    Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
    Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
  29.  Erotesis atau Pertanyaan Retoris
    Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
    Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
  30.  Silepsis dan Zeugma
    Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.
    Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
  31.  Koreksio atau Epanortosis
    Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
    Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
  32.  Hiperbola
    Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
    Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
  33. Paradoks
    Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
    Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
  34.  Oksimoron
    adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
    Contoh : Keramah-tamahan yang bengis.
  35. Asosiasi atau Simile
    Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
    Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam
  36. Metafora
    Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.
    Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
  37. Alegori
    adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
    Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
  38.  Parabel
    Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
    Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
  39. Personifikasi
    Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
    Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
  40. Alusi
    Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
    Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan haknya
  41. Eponim
    Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
    Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
  42. Epitet
    Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.
    Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
  43. Sinekdoke
    - Pars Pro Tato
    Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
    - Totem Pro Parte
    Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
  44. Metonimia
    Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
  45. Antonomasia
    Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
  46. Hipalase
    Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)
  47. Ironi
    Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
  48. Sinisme
    adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
    Contoh : Harum bener baumu pagi ini
  49. Sarkasme
    Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
    Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
  50. Satire
    Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
    Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
  51. Inuendo
    Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
    Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
  52. Antifrasis
    Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
    Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
  53. Pun atau Paronomasia
    Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.
    Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu
  54. Simbolik
    Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.
    Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
  55. Tropen
    Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
    Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
  56. Alusio
    Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
    Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?
  57. Interupsi
    adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
    Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
  58. Eksklmasio
    Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
    Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
  59. Enumerasio
    Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
    Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
  60. Kontradiksio Interminis
    Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya.
    Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
  61. Anakronisme
    Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
    Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
  62. Okupasi
    Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar.
    Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
  63. Resentia
    Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan.
    Contoh : “Apakah ibu mau….?”
Jaelani, Alfian. 2012. “Jenis-jenis Majas Lengkap” http://alfianjaelani.blogspot.com/p/jenis-jenis-majas-lengkap.html.