Teks
Dialog
Tema:
Pasar
Judul
: Penjamberet di Pasar Kaget
Tokoh:
- Royan Purnawanis : Petugas keamanan pasar
- Roza
Nofitra Sari : Pembeli 1
- Semrayanti : Pembeli 2
- Siti
Rohmatun : Pedagang
daging
- Siti
Suratmi : Penjambret
1
- Taufik : Penjambret 2
- Triska Wahyuni : Pedagang sayur
- Urva
Muria : Pedagang
buah
Prolog
Pada
sore itu, suasana yang ramai di pasar kaget. Terjadilah interaksi rutin antara
pedagang dan pembeli. Ditengah terjadiny proses jual beli tiba-tiba sesuatu
membuat suasana yang ramai menjadi sangat gaduh. Kegaduhan tersebut dipicu oleh
kemarahan para pembeli dan para pedagang kepada dua orang penjambret.
Sebelum
kejadian. Para pedagang berteriak menawarkan daganganya kepada pembeli yang ada
di pasar.
- Triska : “Sayur... sayur....... tempenya...
bayamnya...... Dik bayamnya”
- Siti
R. : “Daging, daging segar,
dagingnya bu.........”
- Urva : “Buah...buah, buah... buah dik...”
Kemudian,
dari banyaknya pembeli mendekatlah dua orang pembeli yang ingin membeli sayur,
buah dan daging.
- Roza : “Bara sayur ko saikek?” (memilih
sayuran)
5.
Triska :
“Tigo ikek limo ribu!” (memasukan sayur yang dipilih pembeli ke dalam kantong
plastik)
6.
Roza
: (membayar sayur yang dibelinya)
- Urva : “De, buahnya Dek....”
- Semra : “Duku sekilo berapa bu?”
- Urva :
“Limo ribu.”
10. Semra : (membayar buah yang dibelinya)
11.
Siti R.: “Daging... daging.. dagingnya Dek..”
(mengipasi daging agar terhindar dari serangan lalat)
12. Semra : “Ini daging sapi apa daging kerbau Bu?”
13.
Siti R.
: “Ini daging sapi, yang itu dagig kerbau.” (menunjuk onggokan daging
sapi dan daging kerbau)
14. Semra : “Beli daging sapi ya?”
15.
Roza :
“Ya ya....”
16.
Semra: “Satu kilo ya buk.”
- Siti
R. : (mengambil daging sapi dan
menimbangnya)
Dari
kejauhan terlihat gadis kumel memakai kaos oblong bolong-bolong warna putih. Gadis
itu berjalan mendekati Roza dan Semra.
- Siti
S. : “Suit suit suit.........”
(bersiul)
Tiba-tiba
- Roza : (panik) “Jambrettttt.... jambrettttt.” (menunjuk
Siti S. Yang terus berlari)
- Siti
S. : “Hah.... huh... huh....” (berlari dan melemparkan uang hasil
jambretanya kepada Taufik)
- Royan : “Ada apa, kenapa berteriak?” (memegang
pundak Roza)
- Roza : “Ada jambret Bang... Jambret...”
(menunjuk ke arah Siti S.)
- Royan:
“Woy.... jambret... tunggu...” (berlari
dan menarik kaos Siti S.), “Jambret kau, jangan macem-macem..!!”
- Siti
S : “Eh.. apa mau kau Bang?”
- Royan : “Saya mau kau balikin uangnya!!!!”
- Siti
S. : (menggeleng)
Di
tngah kericuhan di pasar antara Royan dan Siti, datanglah taufik yang melerai
- Taufik : “Apaan ni woy... main tarik-tarik adik
saya?” (mendorong Royan)
- Royan : “Adik kau tu penjambret!, cewek kok
jadi penjambret!!!”
- Taufik :
“Jangan sembarangan ngomong.” (melotot)
Roza,
Semra bersama para pedagang menghampiri mereka.
- Roza : “Heh... kau jambret! kembalikan piti
den.” (melotot ke arah Siti S.)
- Semra : “Kembalikan uang kami!”
- Royan :
“Tuh benarkan semua orang melihat, adik kamu menjambret, adik ini korbannya!” (menunjuk
Roza dan berusaha menggeledah Siti S.)
- Para
pedagang : “Tangkap saja penjambret tu Bang!” (bersamaan)
Para
pedagang turut serta menggeledah Siti S. mencari uang Roza yang telah
dijambretnya. Namun mereka tidak menemukan uang sepeserpun, walau demikian
petugas keamanan tetap menangkap Siti S. atas permintaan para pembeli dan para
pedagang karena sudah merasa risau dengan aksi si Siti S. yang suka menjambret.
Tiba-tiba.....
- Taufik : “Woy, adik aku gak salah, jangan main
hakim sendiri!”
- Siti
R. : “Eh... jangan-jangan kau
penjambret juga ya!!?”
Semua
orang menoleh ke arah Taufik
- Urva : “Geledah saja dia!” (menarik Taufik )
- Para
pedagang : : “Mari!...”
Semua
pedagang dan pembeli menyaksikan penggeledahan yang dilakukan kepada Taufik.
Tidak nihil, ditemukan sejumlah uang yang sama dengan uang Roza yang telah
dijambret. Akhirnya Siti dan Taufik ditangkap karena ditemukan barang bukti
hasil menjambret dan semua orang yang berada di pasar melihat Siti dan taufik
bekerja sama dalam menjambret.
Analisis Wacana Teks Dialog berjudul Penjambret di
Pasar Kaget
Kerja Sama Partisipan
- Maksim kualitas
4. Roza : “Bara sayur ko saikek?”
5. Triska : “Tigo ikek limo ribu!”
dalam
percakapan nomor 4 dan 5 terjadi pelanggaran maksim kualiatas karena Triska
memberi informasi berlebih dari informasi yang diinginkan Roza. Roza menanyakan
harga satu ikat sayuran bukan harga tiga ikat sayuran.
8. Semra : “Duku sekilo berapa bu?”
9. Urva :
“Limo ribu!”
12. Semra : “Ini daging sapi apa daging kerbau bu?”
13. Siti
R. : “Ini daging sapi, yang itu
daging kerbau.”
Pada
dialog 12 dan 13 terjadi pelanggaran maksim, seharusnya Siti R. Hanya menjawab
salah satunya antara sapi atau kerbau.
- Maksim kuantitas
24. Siti
S : “Eh.. apa mau kau Bang?”
25.
Royan : “Saya mau kau balkikin
uangnya, mana uangnya!!!!”
27. Taufik : “Apaan ni woy... main tarik-tarik adik
saya?”
28. Royan : “Adik kau tu penjambret!, cewek kok
jadi penjambret!!!”
- Maksim relasi
21. Royan : “Ada apa, kenapa berteriak?”
22. Roza : “Ada jambret Bang... Jambret...”
1)
Tindak
tutur (Speech Act)
a.
Tindakan
komisif
14. Semra : “Beli daging sapi ya?”
15. Roza : “Ya ya...”
b.
Tindak
ekspresif
29.
Taufik :
“Jangan sembarangan ngomong.”
32.
Royan :
“Tuh benarkan semua orang melihat, adik kamu menjambret, adik ni korbanya!”
2)
Tindak
tutur lokusi
9.
Urva : “Limo Ribu.”
32. Royan : “Tuh benarkan, semua orang melihat adik kamu
menjambret, adik ni korbanya.”
35.
Siti R. : “Eh... jangan-jangan kau
penjambret juga ya!!?”
Penggalan Pasangan Percakapan
1. Tegur
sapa
1. Triska : “Sayur... sayur....... tempenya...
bayamnya...... Dik bayamnya.”
2. Siti
R. : “Daging, daging segar,
dagingnya bu.........”
3. Urva : “Buah...buah, buah... buah dik...”
2. Panggilan
dan jawaban
a. panggilan
6. Urva : “De, buahnya dek..”
10. Siti
R.: “Daging... daging.. dagingnya Dek..”
b. Jawaban
5.
Triska : “Tigo ikek limo ribu.”
9.
Urva : “Limo ribu.”
13.
Siti R. : “Ini daging sapi, yang itu dagig kerbau.”
15.
Roza :”Ya ya....”
25.
Royan : “Saya mau kau balkikin
uangnya!!!!”
28.
Royan : “Adik kau tu penjambret!,
cewek kok jadi penjambret!!!”
3. Tuduhan
dan pengingkaran
a. Tuduhan
35. Siti
R. : “Eh... jangan-jangan kau
penjambret juga ya!!?”
4. Peringatan
atau perhatian
39.Taufik :
“Jangan sembarangan ngomong.”
5. Permohonan atau Persetujuan
25.Royan : “Saya mau kau balkikin uangnya!!!!”
30.Roza : “Heh... kau jambret! kembalikan
piti den.”
31.
Semra : “Kembalikan uang kami!”
Pembukaan
dan penutupan percakapan
4.Roza :
“Bara sayur ko saikek?” (pembuka)
37. Para Pedagang : “Mari!..” (penutup)
3)
Kesempatan
Berbicara
Menurut
sifatnya, kesempatan berbicara dapat dibagi dalam dialog otomatis, hal ini
tekait dengan jumlah peserta dialog.
11.Siti R. : “Daging... daging.. dagingnya Dek..”
12.
Semra : “Ini daging sapi apa
daging kerbau Bu?”
13.
Siti R. :
“Ini daging sapi, yang itu dagig kerbau.”
4)
Sifat
Rangkaian Tuturan
Pertama, rangkaian
berantai berbentuk setiap pertanyaan dari customer
diikuti oleh jawaban server.
Kedua, rangkaian
bergantung, terbentuk dari pertanyaan T1dari customer yang dijawab dengan J1 oleh S dan dilanjutkan dengan T2
oleh S kemudian dijawab oleh J2 oleh S.
Seperti
percakapan berikut:
4.
Roza : “Bara sayur ko saikek?”
5.Triska :
“Tigo ikek limo ribu”
8.Semra : “Duku sekilo berapa bu?”
9.
Urva : “Limo ribu.”
12. Semra : “Ini daging sapi apa daging kerbau Bu?”
13.Siti
R. : “Ini daging sapi, yang itu daging
kerbau.”
Ketiga, rangkaian
melingkar (emberting). Bentuk pertanyaan ini C menyatakan T lalu S mereaksi C
dengan jawaban T1
23. Siti
S : “Eh.. apa mau kau Bang?”
24. Royan : “Saya mau kau balikin uangnya!!!!”
25. Siti
S. : (menggeleng)
5)
Keberlangsungan
Percakapan
Dalam
keberlangsungan percakapan ada tindakan yang menciptakan situasi percakapan.
6.
Roza : (membayar sayur yang dibelinya)
10.Semra : (membayar buah yang dibelinya)
17.
Siti R. : (mengambil daging sapi dan menimbangnya)
26.Siti
S. : (menggeleng)
6)
Topik
Percakapan
Adapun
topik percakapan yang terjadi dalam dialog tersebut yaitu :
1. Menjajakan
dagangan
2. Ingin
mengetahui harga dagangan para pedagang
3. Terjadi
penjambretan saat pembeli membayar belanjaan
4. Terjadi
kericuhan
5. Keamanan
pasar mengejar penjambret
6. Keamanan
pasar menuduh penjambret
7. Penjambret
menyangkal tuduhan keamanan pasar
8. Semua
pedagang berkumpul menyalahi penjambret
9. Penggeledahan
jambret
10. Penangkapan
jambret
Analisis Alih Kode
Dalam pemakaiannya, terutama dalam
percakapan, alih kode sering dipakai berganti-ganti secara sadar maupu tidak
karena adanya komponen-komponen tertentu. Contohnya dalam percakapan ini adalah
sebagai berikut :
7. Urva : “De, buahnya Dek....”
8. Semra : “Duku sekilo berapa bu?”
9. Urva :
“Limo ribu.”
Keterjalinan dan Keterkaitan
(Kohesi dan Koherensi)
Nomor Percakapan
|
Penggalan
|
1,2,3,7,11
|
Menjajakan dagangan
|
4,5,9
|
Ingin mengetahui harga dagangan para
pedagang
|
19,20
|
Terjadi penjambretan saat pembeli
membayar belanjaan
|
21,22
|
Terjadi kericuhan
|
23
|
Keamanan pasar mengejar penjambret
|
24,25,26
|
Keamanan pasar menuduh penjambret
|
27,28,29
|
Penjambret menyangkal tuduhan keamanan
pasar
|
30,31
|
Semua pedagang berkumpul menyalahi
penjambret
|
32,33,34,35
|
Penggeledahan jambret
|
36,37
|
Penangkapan jambret
|
Daftar Pustaka
Darma, Yoce Aliah. 2009.
Analisis Wacana Kritis. Bandung : Yrama Widya