Tinkerbell INFORMASI DARIKU: Analisis Wacana Teks Dialog
SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA AAMIIN

Jumat, 28 Maret 2014

Analisis Wacana Teks Dialog


Teks Dialog
Tema: Pasar
Judul : Penjamberet di Pasar Kaget
Tokoh:
  1.  Royan Purnawanis     : Petugas keamanan pasar
  2. Roza Nofitra Sari        : Pembeli 1                 
  3. Semrayanti                  : Pembeli 2                 
  4. Siti Rohmatun             : Pedagang daging     
  5. Siti Suratmi                 : Penjambret 1            
  6. Taufik                          : Penjambret 2            
  7.  Triska Wahyuni          : Pedagang sayur
  8. Urva Muria                  : Pedagang buah         
Prolog
Pada sore itu, suasana yang ramai di pasar kaget. Terjadilah interaksi rutin antara pedagang dan pembeli. Ditengah terjadiny proses jual beli tiba-tiba sesuatu membuat suasana yang ramai menjadi sangat gaduh. Kegaduhan tersebut dipicu oleh kemarahan para pembeli dan para pedagang kepada dua orang  penjambret.
Sebelum kejadian. Para pedagang berteriak menawarkan daganganya kepada pembeli yang ada di pasar.
  1. Triska  : “Sayur... sayur....... tempenya... bayamnya...... Dik bayamnya”
  2. Siti R.  : “Daging, daging segar, dagingnya bu.........”
  3. Urva    : “Buah...buah, buah...  buah dik...”
Kemudian, dari banyaknya pembeli mendekatlah dua orang pembeli yang ingin membeli sayur, buah dan daging.
  1. Roza    : “Bara sayur ko saikek?” (memilih sayuran)
5.                                Triska               : “Tigo ikek limo ribu!” (memasukan sayur yang dipilih pembeli ke dalam kantong plastik)
6.                                                                                    Roza    : (membayar sayur yang dibelinya)
  1. Urva    : “De, buahnya Dek....”
  2. Semra  : “Duku sekilo berapa bu?”
  3. Urva    :  “Limo ribu.”
10.     Semra  : (membayar buah yang dibelinya)
11.                                 Siti R.: “Daging... daging.. dagingnya Dek..” (mengipasi daging agar terhindar dari serangan lalat)
12.     Semra  : “Ini daging sapi apa daging kerbau Bu?”
13.                                 Siti R.  : “Ini daging sapi, yang itu dagig kerbau.” (menunjuk onggokan daging sapi dan daging kerbau)
14.     Semra  : “Beli daging sapi ya?”
15.                                 Roza  : “Ya ya....”
16.                                 Semra: “Satu kilo ya buk.”
  1. Siti R.    : (mengambil daging sapi dan menimbangnya)

Dari kejauhan terlihat gadis kumel memakai kaos oblong bolong-bolong warna putih. Gadis itu berjalan mendekati Roza dan Semra.
  1. Siti S.  : “Suit suit suit.........” (bersiul)
Tiba-tiba
  1. Roza    : (panik)  “Jambrettttt.... jambrettttt.” (menunjuk Siti S. Yang terus berlari)
  2. Siti S.  : “Hah.... huh... huh....”  (berlari dan melemparkan uang hasil jambretanya kepada Taufik)
  3. Royan  : “Ada apa, kenapa berteriak?” (memegang pundak Roza)
  4. Roza    : “Ada jambret Bang... Jambret...” (menunjuk ke arah Siti S.)  
  5.  Royan: “Woy.... jambret... tunggu...”  (berlari dan menarik kaos Siti S.), “Jambret kau, jangan macem-macem..!!”
  1. Siti S   : “Eh.. apa mau kau Bang?”
  2. Royan  : “Saya mau kau balikin uangnya!!!!”
  3. Siti S. : (menggeleng)
Di tngah kericuhan di pasar antara Royan dan Siti, datanglah taufik yang melerai
  1. Taufik  : “Apaan ni woy... main tarik-tarik adik saya?” (mendorong Royan)
  2. Royan  : “Adik kau tu penjambret!, cewek kok jadi penjambret!!!”
  3. Taufik  :  “Jangan sembarangan ngomong.” (melotot)
Roza, Semra bersama para pedagang menghampiri mereka.
  1. Roza    : “Heh... kau jambret! kembalikan piti den.” (melotot ke arah Siti S.)
  2. Semra  : “Kembalikan uang kami!”
  3.  Royan  : “Tuh benarkan semua orang melihat, adik kamu menjambret, adik ini korbannya!” (menunjuk Roza dan berusaha menggeledah Siti S.)
  1. Para pedagang : “Tangkap saja penjambret tu Bang!” (bersamaan)
Para pedagang turut serta menggeledah Siti S. mencari uang Roza yang telah dijambretnya. Namun mereka tidak menemukan uang sepeserpun, walau demikian petugas keamanan tetap menangkap Siti S. atas permintaan para pembeli dan para pedagang karena sudah merasa risau dengan aksi si Siti S. yang suka menjambret. Tiba-tiba.....
  1. Taufik  : “Woy, adik aku gak salah, jangan main hakim sendiri!”
  2. Siti R.  : “Eh... jangan-jangan kau penjambret juga ya!!?”
Semua orang menoleh ke arah Taufik
  1. Urva    : “Geledah saja dia!” (menarik Taufik )
  2. Para pedagang :           : “Mari!...”
Semua pedagang dan pembeli menyaksikan penggeledahan yang dilakukan kepada Taufik. Tidak nihil, ditemukan sejumlah uang yang sama dengan uang Roza yang telah dijambret. Akhirnya Siti dan Taufik ditangkap karena ditemukan barang bukti hasil menjambret dan semua orang yang berada di pasar melihat Siti dan taufik bekerja sama dalam menjambret.



Analisis  Wacana Teks Dialog berjudul Penjambret di Pasar Kaget
Kerja Sama Partisipan
  1. Maksim kualitas
4.      Roza          : “Bara sayur ko saikek?”
5.      Triska        : “Tigo ikek limo ribu!”
dalam percakapan nomor 4 dan 5 terjadi pelanggaran maksim kualiatas karena Triska memberi informasi berlebih dari informasi yang diinginkan Roza. Roza menanyakan harga satu ikat sayuran bukan harga tiga ikat sayuran.
8.      Semra        : “Duku sekilo berapa bu?”
9.      Urva          :  “Limo ribu!”
12.  Semra        : “Ini daging sapi apa daging kerbau bu?”
13.  Siti R.        : “Ini daging sapi, yang itu daging kerbau.”
Pada dialog 12 dan 13 terjadi pelanggaran maksim, seharusnya Siti R. Hanya menjawab salah satunya antara sapi atau kerbau.
  1. Maksim kuantitas
24.  Siti S         : “Eh.. apa mau kau Bang?”
25. Royan        : “Saya mau kau balkikin uangnya, mana uangnya!!!!”
27.     Taufik       : “Apaan ni woy... main tarik-tarik adik saya?”
28.     Royan       : “Adik kau tu penjambret!, cewek kok jadi penjambret!!!”
  1. Maksim relasi
21.  Royan  : “Ada apa, kenapa berteriak?”
22.  Roza    : “Ada jambret Bang... Jambret...”
1)      Tindak tutur (Speech Act)
a.      Tindakan komisif
14.  Semra        : “Beli daging sapi ya?”
15.  Roza          : “Ya ya...”
b.      Tindak ekspresif
29.          Taufik  : “Jangan sembarangan ngomong.”
32.     Royan    : “Tuh benarkan semua orang melihat, adik kamu menjambret, adik ni korbanya!”
2)      Tindak tutur lokusi
9. Urva         : “Limo Ribu.”
32. Royan     : “Tuh benarkan, semua orang melihat adik kamu menjambret, adik ni korbanya.”
35. Siti R.     : “Eh... jangan-jangan kau penjambret juga ya!!?”
Penggalan Pasangan Percakapan
1.      Tegur sapa
1.      Triska        : “Sayur... sayur....... tempenya... bayamnya...... Dik bayamnya.”
2.      Siti R.        : “Daging, daging segar, dagingnya bu.........”
3.      Urva          : “Buah...buah, buah...  buah dik...”
2.      Panggilan dan jawaban
a.       panggilan
6.      Urva         : “De, buahnya dek..”
10.    Siti R.: “Daging... daging.. dagingnya Dek..”
b.      Jawaban
5. Triska          : “Tigo ikek limo ribu.”
9. Urva                        : “Limo ribu.”
13. Siti R.         : “Ini daging sapi, yang itu dagig kerbau.”
15. Roza          :”Ya ya....”
25. Royan        : “Saya mau kau balkikin uangnya!!!!”
28. Royan        : “Adik kau tu penjambret!, cewek kok jadi penjambret!!!”
3.      Tuduhan dan pengingkaran
a.       Tuduhan
35.  Siti R.        : “Eh... jangan-jangan kau penjambret juga ya!!?”
4.      Peringatan atau perhatian
39.Taufik        :  “Jangan sembarangan ngomong.”
5. Permohonan atau Persetujuan
25.Royan   : “Saya mau kau balkikin uangnya!!!!”
30.Roza           : “Heh... kau jambret! kembalikan piti den.”
31. Semra        : “Kembalikan uang kami!”

Pembukaan dan penutupan percakapan
4.Roza : “Bara sayur ko saikek?” (pembuka)
37. Para Pedagang       : “Mari!..” (penutup)
3)     Kesempatan Berbicara
            Menurut sifatnya, kesempatan berbicara dapat dibagi dalam dialog otomatis, hal ini tekait dengan jumlah peserta dialog.
11.Siti R.         : “Daging... daging.. dagingnya Dek..”
12.  Semra       : “Ini daging sapi apa daging kerbau Bu?”
      13. Siti R.        : “Ini daging sapi, yang itu dagig kerbau.”
4)      Sifat Rangkaian Tuturan
Pertama, rangkaian berantai berbentuk setiap pertanyaan dari customer diikuti oleh jawaban server.
Kedua, rangkaian bergantung, terbentuk dari pertanyaan T1dari customer yang dijawab dengan J1 oleh S dan dilanjutkan dengan T2 oleh S kemudian dijawab oleh J2 oleh S.
Seperti percakapan berikut:
4. Roza      : “Bara sayur ko saikek?”
5.Triska     : “Tigo ikek limo ribu”
8.Semra     : “Duku sekilo berapa bu?”
9. Urva      :  “Limo ribu.”
                  12. Semra  : “Ini daging sapi apa daging kerbau Bu?”
13.Siti R.  : “Ini daging sapi, yang itu daging kerbau.”
Ketiga, rangkaian melingkar (emberting). Bentuk pertanyaan ini C menyatakan T lalu S mereaksi C dengan jawaban T1
23.  Siti S         : “Eh.. apa mau kau Bang?”
24.  Royan        : “Saya mau kau balikin uangnya!!!!”
25.  Siti S.        : (menggeleng)
5)      Keberlangsungan Percakapan
Dalam keberlangsungan percakapan ada tindakan yang menciptakan situasi percakapan.
6. Roza             : (membayar sayur yang dibelinya)
10.Semra         : (membayar buah yang dibelinya)
17. Siti R.         : (mengambil daging sapi dan menimbangnya)
26.Siti S.         : (menggeleng)
6)      Topik Percakapan
Adapun topik percakapan yang terjadi dalam dialog tersebut yaitu :
1.      Menjajakan dagangan
2.      Ingin mengetahui harga dagangan para pedagang
3.      Terjadi penjambretan saat pembeli membayar belanjaan
4.      Terjadi kericuhan
5.      Keamanan pasar mengejar penjambret
6.      Keamanan pasar menuduh penjambret
7.      Penjambret menyangkal tuduhan keamanan pasar
8.      Semua pedagang berkumpul menyalahi penjambret
9.      Penggeledahan jambret
10.  Penangkapan jambret
Analisis Alih Kode
            Dalam pemakaiannya, terutama dalam percakapan, alih kode sering dipakai berganti-ganti secara sadar maupu tidak karena adanya komponen-komponen tertentu. Contohnya dalam percakapan ini adalah sebagai berikut :
7.      Urva          : “De, buahnya Dek....”
8.      Semra        : “Duku sekilo berapa bu?”
9.      Urva          :  “Limo ribu.”
Keterjalinan dan Keterkaitan (Kohesi dan Koherensi)
Nomor Percakapan
Penggalan
1,2,3,7,11
Menjajakan dagangan
4,5,9
Ingin mengetahui harga dagangan para pedagang
19,20
Terjadi penjambretan saat pembeli membayar belanjaan
21,22
Terjadi kericuhan
23
Keamanan pasar mengejar penjambret
24,25,26
Keamanan pasar menuduh penjambret
27,28,29
Penjambret menyangkal tuduhan keamanan pasar
30,31
Semua pedagang berkumpul menyalahi penjambret
32,33,34,35
Penggeledahan jambret
36,37
Penangkapan jambret



Daftar Pustaka
Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis  Wacana Kritis. Bandung : Yrama Widya








Tidak ada komentar:

Posting Komentar