Analisis Pengelompokan Frasa
Berdasarkan Sistem Distribusi Unsur-Unsurnya dalam Rubrik Selebritis Koran Riau
Pos Edisi 11 Februari 2014
Oleh : Siti Suratmi
NPM : 116210685
Abstrak
Siti Suratmi.2014.Jurnal. Analisis Penggolongan
Frasa Berdasarkan Distribusi Unsur-Unsurnya dalam Rubrik Selebritis Koran Riau
Pos Edisi 11 Februari 2014
Penelitian
ini mengkaji tentang Analisis Pengelompokan Frasa Berdasarkan Sistem Distribusi
Unsur-unsurnya dalam rubrik Selebritis koran Riau Pos 11 Februari 2014. Masalah
yang diangkat dalam penelitian ini adalah
pengelompokan frasa berdasarkan sistem distribusi unsur-unsurnya. Sampel
yang digunakan berdasarkan pengambilan sampel menggunakan sampel tujuan. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan wacana yang terdapat dalam
Rubrik Selebriti koran Riau Pos edisi 11 Februari 2024, mengelompokan frasa
dengan cara menandainya dengan stabilo. Teori yang dipakai dalam penelitian ini
merujuk pada Mulyono (2012: 115-118) dan Ramlan (2005:141-144). Hasil analisis
frasa dari segi pengelompokan frasa berdasarkan sistem distribusi
unsur-unsurnya pada wacana dalam Rubrik Selebritis koran Riau Pos edisi 11
februari 2014 dengan 6 judul memiliki frase endosentrik dan frase eksosentrik
yang jumlah dan kata yang di gunakan berbeda. Data I terdiri atas 6 frasa
endosentrik artibutif, 2 frasa endosentrik koordinatif, 1 frasa endosentrik
apositif dan 9 frasa eksosentrik direktif, data II terdiri atas 7 frasa
endosentrik artibutif, 0 frasa endosentrik koordinatif, 1 frasa endosentrik apositif
dan 5 frasa eksosentrik direktif Data III terdiri atas 10 frasa endosentrik
artibutif, 1 frasa endosentrik koordinatif, 0 frasa endosentrik apositif dan 7
frasa eksosentrik direktif, data IV terdiri atas 11 frasa endosentrik
artibutif, 6 frasa endosentrik koordinatif, 1 frasa endosentrik apositif dan 3
frasa eksosentrik direktif, data V terdiri atas 7 frasa endosentrik artibutif,
1 frasa endosentrik koordinatif, 0 frasa endosentrik apositif dan 5 frasa
eksosentrik direktif, dan data VI terdiri atas 3 frasa endosentrik artibutif, 5
frasa endosentrik koordinatif, 0 frasa endosentrik apositif dan 7 frasa
eksosentrik direktif.
Kata Kunci: analisis, frasa, frasa endosentrik,
frasa endosentrik koordinatif frasa endosentrik
atributif, frasa endosentrik apositif, frasa
eksosentrik, frasa eksosentrik direktif.
I.
PENDAHULUAN
Analisis
dalam hal ini merupakan penyelidikan terhadap penggunaan frasa dalam sebuah wacana
dengan berpedoman pada ilmu bahasa tataran sintaksis. Sintaksis adalah cabang
ilmu linguistik yang mempelajari tentang seluk beluk pembentukan kalimat, hal
ini sesuai dengan pendapat Ramlan (2005:18) menyatakan bahwa ... sintaksis
ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana,
kalimat, klausa, dan frasa ... Sejalan dengan pendapat Tarigan dalam bukunya Prinsip-Prinsip Dasar Sintaksis (2009:4)
bahwa sintaksis adalah salah satu cabang dari tata bahasa yang membicarakan
struktur kalimat, klausa, dan frase.
Kalimat
merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari beberapa kata yang membentuk
frasa dan beberapa frasa membentuk klausa. Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri
sendiri. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif
atau tidak terdapat suatu makna pekerjaan sedangkan klausa adalah gabungan dua
kata atau lebih yang bersifat predikatif atau terdapat makna pekerjaan atau
perbuatan yang disebut unsur predikat.
Menurut
Cook, Elson, dan Pickett dalam Tarigan (2009: 57) frasa adalah satuan
linguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih, yang
tidak mempunyai ciri-ciri klausa. Sedangkan menurut Ramlan (2005:138) frasa ialah satuan gramatik yang terdiri dari
dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Jadi, frasa
adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non-predikatif atau tidak
memiliki unsur predikat yang menyatakan perbuatan.
Analisis
frasa dapat dilakukan dengan cara melihat jenis frasa, jenis penyusunan frasa dan
pengelompokan frasa berdasarkan sistem distribusi unsur-unsurnya. Berdasarkan
jenisnya frasa dibedakan atas: (a) frasa nominal, (b) frasa verbal, (c) frasa
adjektival, (d) frasa bilangan, (e) frasa adverbial, dan (f) frasa
preposisional ( Mulyono, 2012: 25-29). Dari segi penyusunan frasa, Chaer dalam bukunya Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses) (2009:121-149) menyatakan bahwa dari segi penyusunannya frasa
dibedakan atas: (a) penyusunan frasa nominal, (b) penyusunan frasa verbal, (c)
penyusunan frasa ajektifal, dan (d) penyusunan frasa preposional.
Sedangkan pengelompokan frasa
berdasarkan sistem distribusi unsur-unsurnya menurut Mulyono (2012:15-18) di
bedakan atas: (a) frasa endosentris dan (b) frasa eksosentris.
Berdasarkan
latar belakang tentang frasa baik dari segi penyusunanya dan pengelompokanya,
sebagai pembatasan penganalisisan maka penulis hanya menganalisis pengelompokan
frasa berdasarkan sistem distribusi unsur-unsurnya. Objek yang penulis ambil
berupa wacana dalam rubrik Selebritis
koran Riau Pos 11 Februari 2014. Harapan penulis dengan adanya Analisis
Penggunaan frasa dari segi pengelompokan frasa berdasarkan sistem distribusi
unsur-unsurnya dapat memberikan manfaat kepada pembaca, baik secara teoretis
maupun praktis. Manfaat teoretis ialah
penelitian ini dapat memberi arahan kepada pembaca dalam menentukan pengelompokan
frasa berdasarkan sistem distribusi unsur-unsurnya Sedangkan manfaat praktisnya
ialah mampu mengatasi kendala-kendala dalam menentukan pengelompokan frasa
berdasarkan sistem distribusi unsur-unsurnya.
II.
ISI
- Pengertian
Berdasarkan
analisis frasa yang terdapat pada wacana dalam Rubrik Selebritis koran Riau Pos
edisi 11 Februari 2014 apat ditentukan pengelompokan frasa berdasarkan sistem
distribusi unsur-unsurnya. Berdasarkan kedudukanya pengelompokan frasa
berdasarkan sistem distribusi unsur-unsurnya dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu frasa Endosentrik dan frasa Eksosentrik.
- Frasa
Endosentrik
FrasaEndosentrik adalah frasa yang
berdistribusi sama dengan salah satu unsurnya atau dengan semua unsurnya. Frasa
yang berdistribusi sama (hanya) dengan salah satu unsurnya disebut
frasaendosentrik atributif. Sedangkan frasa endosentrik yang berdistribusi sama
dengan semua unsur-unsurnya disebut frasa endosentrik koordinatif dan frasa
endosentrik apositif.
1) Frasa
Endosentrik Atributif
Frasaendosentrik atributif adalah frasa yang berdistribusi sama (hanya)
dengan salah satu unsurnya. Unsur frasa yang dicetak tebal dalam contoh frasa
endosentrik artibutif di bawah merupakan unsur yang bisa berdistribusi sama
dengan frasa yang bersangkutan. Unsur frasa yang berdistribusi sama dengan
frasa yang bersangkutan disebut unsur inti, sedangkan unsur yang lain disebut
unsur artibut.
Contoh:
(1)
Anak
nakal
(2)
Orang
itu
(3)
Hari ini
(4)
Pembangunan
lima tahun
(5)
sedang belajar
Setiap frasa endosentrik artibutif
selalu dapat ditentukan pola hubungan semantik antarunsur-unsurnya. Ada yang
berpola diterangkan-menerangkan (pola D-M), dan ada pula yang berpola
menerangkan-diterangkan (pola M-D). Unsur inti frasa selalu merupakan unsur D
dan unsur artibutif selalu merupakan
unsur M.
2) Frasa
endosentrik Koordinatif
Frasa endosentrik koordinatif adalah frasa endosentrik yang berdistribusi
sama dengan semua unsur-unsurnya. Frasa
ini terdiri atas unsur-unsur yang setara. Kesetaraannya dapat dibuktikan oleh
kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan,
atau,
maupun, dan serta.
Unsur frasa yang di cetak tebal dalam
contoh frasa endosentrik koordinatif di bawah merupakan unsur inti, sedangkan
unsur yang tidak dicetak tebal merupakan unsur koordinatif atau penghubung yang
menandakan sifat frasa endosentrik koordinatif. Pola hubungan semantis
antarunsur frasa endosentrik koordinatif hanya memiliki hubungan yang setara
dengan kata perangkai baik dan, atau, maupun, dan serta
lazim disebut unsur koordinatif.
Contoh:
(6)
mobil
dan motor
(7)
kucing
atau anjing
(8)
rumah
dan pekarangan
(9)
suami
atau istri
(10)
ayah
dan ibu
3) Frasa
Endosentrik Apositif
Kata apositif berasal dari bentuk dasar
aposisi yang artinya ungkapan yang menerangkan atau memberikan keterangan
tentang ungkapan sebelumnya. Jadi, frasa endosentrik artibutif apositif
memiliki unsur yang diterangkan (D)
disebut unsur utama dan ada unsur yang menerangkan (M).
Contoh:
(11)
Aida,
kakaknya, datang dari Kebumen.
(12)
Hersi,
putra pak Herman, cerdas sekali.
(13)
Rahmad,
ketua HIMA PBI FKIP UIR, sangat kreatif.
Unsur frasa yang dicetak tebal merupakan
unsur inti dalam frasa endosentrik apositif.
Distribusi yang bersangkutan sama dengan unsur-unsurnya tampak dalam
kalimat-kalimat di bawah ini
(11a) Aida datang
dari Kebumen.
(11b) Kakaknya datang
dari Kebumen.
(12a) hersi cerdas
sekali.
(12b) Putra pak
Herman cerdas sekali.
(13a) Rahmad sangat
kreatif.
(13b) Ketua HIMA
PBI FKIP UIR sangat kreatif.
Dengan demikian, bisa dirumuskan bahwa
frasa endosentris apositif merupakan frasa yang berdistribusi sama dengan
unsurnya. Misalnya dalam contoh (11) Aida, kakaknya, datang dari Kebumen.
unsur Aida sama dengan unsur kakaknya, maka unsur Aida bisa
digantikan posisi kakaknya dan unsur
kakaknya dalam kalimat bisa
dihilangkan menjadi contoh kalimat (11a) Aida
datang dari kebumen. Atau sebaliknya
menjadi contoh kalimat (11b).
- Frasa
Eksosentrik
Frasa eksosentirik memiliki sistem
distribusi yang berbeda dengan frasa endosentrik. Frasa endosentrik adalah
frasa yang dalam sistem distribusinya bisa di-wakil-i oleh salah satu atau
semua unsurnya. Frasa Eksosentrik adalah frasa yang tidak memiliki distribusi
sama dengan unsur-unsurnya. Frasa eksosentrik ini hanya terdiri atas satu tipe
frasayakni frasa eksosentris direktif.
Frasa eksosentrik direktif adalah frasa
yang terdiri atas unsur preposisi atau kata depan dan kata benda,atau kata
sifat.
Contoh:
(14)
di
perumahan kami
(15)
untuk
gurunya
(16)
dengan
gembira
(17)
terhadap
siapa pun
Unsur
frasa yang dicetak tebal merupakan unsur preposisi yang menandakan adanaya
frasa eksosentrik direktif. Contoh frasa eksosentrik direktif di atas tidak bisa berdistribusi secara sama
dengan unsur-unsurnya.
- Analisis Pengelompokan
Frasa Berdasarkan Sistem Distribusi Unsur-unsurnya
Dalam
Rubrik Selebritis pada koran Riau Pos edisi 11 Februari 2014 terdiri atas enam
judul. Setiap judu l dalam Rubrik tersebut penulis jadikan sebagai satu data,
maka ada enam data yang akan dianalisis.
- Analisis
Frasa Endosentrik dan Frasa Eksosentrik pada Data I
Judul
: Farhat Abas Akui Berduaan dengan Regina
Unsur Frasa
|
|||
Endosentrik
|
Eksosentrik
|
||
Artibutif
|
Koordinatif
|
Apositif
|
Direktif
|
kisruh
perceraianya
|
Farhat
dan Nia
|
Hilal, suami
Regina
|
dengan
Nia Daniati
|
Jakarta
Selatan
|
Regina
dan Ilal
|
|
di
salon
|
wanita
lain
|
|
|
di
kawasan Tebet
|
rumah
tangga
|
|
|
ke
salon
|
tidak
menyangkal
|
|
|
di kuburan
|
salon
kecantikan
|
|
|
di kawasan Epicentrum
|
|
|
|
ke
suatu program acara
|
|
|
|
dengan
Regina
|
|
|
|
dengan
dirinya
|
Pada
kolom frasa Endrosentrik terbagi menjadi tiga bagian yaitu frasa endosentrik
artibutif, frasa endosentrik koordinatif, dan frasa endosentrik apositif. Pada
data I tepatnya kolom frasa endosentrik terdapat enam frasa endosentrik
artibutif yaitu : kisruh perceraianya, Jakarta Selatan, wanita lain, rumah
tangga, tidak menyangkal, dan salon kecantikan. Masing-masing contoh frasa tersebut memiliki unsur inti dan unsur
artibutif. Unsur inti pada masin-masing frasa di atas ditandai dengan dicetak
tebal dengan pola hubungan hubungan semantik diterangkan unsur tersebut yaitu: kisruh,
Jakarta, wanita, rumah, menyangkal, salon, dan acara, sedangkan unsur
artibutif pada masing-masing frasa di atas yaitu perceraianya, selatan, lain, tangga, menyangkal, kecantikan, dan satu
program. Berbeda dengan unsur inti memiliki sifat diterangkan, unsur
artibutif ini bersifat menerangkan unsur inti. Pola hubungan semantik antar
unsur-unsurnya adalah pola D-M.
Pada
data I, terdapat dua frasa endosentrik koordinatif yaitu Farhat dan Nia dan Regina dan Ilal. Pada kedua frasa tersebut yang
menandakan bahwa frasa tersebut adalah frasa endosentrik koordinatif yaitu
penggunaan konjungsi dan sebagai
penghubung antara Farhat Abas, Nia dan Regina, Ilal. Pada farasa
endosentrik koordinatif ini memiliki pola hubungan yang setara, kata perangkai dan disebut unsur koordinatif.
Pada
data 1, juga terdapat satu frasa endosentrik apositif yaitu Hilal,
suami Regina. Dalam frasa endosentrik
apositif ada unsur yang diterangkan atau unsur utama (D) yaitu Hilal
dan ada unsur yang menerangkan (M) yaitu Suami Regina. Kedua unsur
tersebut bisa berdistribusi sama dengan frasa yang bersangkutan.
Selain
terdapat frasa endosentrik, pada data I juga terdapat sembilan frasa
eksosentrik direktif yaitu dengan Nia Daniati, di salon, di kawasan Tebet, ke salon, di kuburan, di kawasan Epicentrum, ke suatu program acara, dengan Regina, dan
dengan dirinya. Frasa eksosentrik direktif terdiri atas kata depan dan kata
benda atau kata sifat. Dari sembilan frasa eksosentrik direktif tersebut yang
tergolong ke dalam frasa eksosentrik direktif yang terdiri atas kata depan dan
kata benda.
- Analisis
Frasa Endosentrik dan Frasa Eksosentrik pada Data II
Judul:
Olga Syahputra Dirawat di Singapura
Unsur Frasa
|
|||
Endosentrik
|
Eksosentrik
|
||
Artibutif
|
Koordinatif
|
Apositif
|
Direktif
|
ulang
tahun
|
-
|
Rekan Olga
di Dahsyat, Ayu Dewi
|
di Singapura
|
segelintir
kabar
|
|
|
dari fotonya
|
Presenter Dahsyat
|
|
|
di kawasan Tendean
|
Jakarta Selatan
|
|
|
dengan liburan
|
penyakit
olga
|
|
|
ke singapur
|
bertambahnya
usia
|
|
|
|
sehat
terus
|
|
|
|
Pada
data II, terdapat frasa endosentrik dan frasa eksosentrik. Pada data II ini
terdapat tujuh frasa endosentrik artibutif yaitu ulang tahun, segelintir kabar, Presenter Dahsyat,Jakarta selatan, penyakit Olga, bertambahnya usia, dan sehat terus. Unsur
frasa endosentrik artibutif yang dicetak tebal merupakan unsur inti (D),
sedangkan unsur lainya merupakan unsur artibutif yang menerangkan.
Pada
data II ini, tidak terdapat frasa endosentrik koordinatif. Namun pada data II
ini terdapat frasa endosentrik aposistif yaitu rekan Olga di dahsyat, Ayu Dewi. Unsur yang diterangkan atau unsur inti dalam frase
endosentrik apositif tersebut ada yang diterangkan dan ada yang menerangkan,
kedua unsur tersebut bisa berdistribusi sama dengan frasa yang bersangkutan.
Selain
terdapat frasa endosentrik, pada data II ini juga terdapat lima frasa
eksosentrik direktif yaitu di Singapura, dari fotonya, di kawasan
Tendean, dengan liburan, ke Singapur. Frase eksosentrik tersebut
terdiri atas kata depan dan kata benda, kata depan yang digunakan yaitu di, dengan dan ke.
- Analisis
Frasa Endosentrik dan Frasa Eksosentrik pada Data III
Judul
Fatin Shidiqa Ngantuk di Kelas
Unsur Frasa
|
|||
Endosentrik
|
Eksosentrik
|
||
Artibutif
|
Koordinatif
|
Apositif
|
Direktif
|
demam
game
|
Entah
bercanda atau memang betul fatin
jadi mengantuk
|
|
di seluruh
dunia
|
Korban
dari maraknya permainan flappy Bird
|
|
|
di
Indonesia
|
Burung kecil
|
|
|
dari
maraknya permainan Flappy Bird
|
Satu
jari
|
|
|
untuk menggiring
seekor burung kecil
|
Komunitas pencinta
game
|
|
|
untuk memperoleh
skor paling tinggi
|
Sang
kreator
|
|
|
di
antara teman-temanya
|
Permainan
halang rintang
|
|
|
dari
peredaran
|
Game
fenomenal
|
|
|
|
Gangguan media
|
|
|
|
Teman Fatin
|
|
|
|
Pada
data III, terdapat frasa endosentrik dan frasa eksosentrik. Pada data III ini
terdapat sepuluh frasa endosentrik artibutif yaitu demam game, Korban dari maraknya
permainan flappy Bird, Burung kecil,
satu jari, Komunitas pencinta game,
Sang kreator, permainan halang rintang, game fenomenal, gangguan media, dan teman
Fatin. Unsur frasa
endosentrik artibutif yang dicetak tebal merupakan unsur inti (D), sedangkan
unsur lainya merupakan unsur artibutif yang menerangkan.
Pada
data III ini, terdapat satu frasa endosentrik koordinatif yaitu Entah bercanda atau memang betul fatin jadi mengantuk. Pola hubungan yang
terdapat pada frasa tersebut adalah pola hubungan yang setara dengan menggunakan
unsur koordinatif atau. pada data III
ini tidak terdapat frasa endosentrik apositif.
Selain
terdapat frasa endosentrik, pada data III ini juga terdapat tujuh frasa
eksosentrik direktif yaitu di seluruh dunia, di Indonesia, dari maraknya permainan Flappy Bird, untuk menggiring seekor burung kecil, untuk memperoleh skor paling tinggi, di
antara teman-temanya, dari teman-temanya. Frase eksosentrik tersebut
terdiri atas kata depan yang menandakan frasa eksosentrik direktif ditambah
dengan kata benda, kata depan yang digunakan yaitu di, dari dan untuk.
- Analisis
Frasa Endosentrik dan Frasa Eksosentrik pada Data IV
Judul
Zaskia Gotik Tak Trauma Pacari Pengusaha
Unsur Frasa
|
|||
Endosentrik
|
Eksosentrik
|
||
Artibutif
|
Koordinatif
|
Apositif
|
Direktif
|
Seorang
kekasih
|
Emak
dan Abah
|
Pendangdut, Saskia
Gotik
|
Dari orang
tua sang kekasih
|
bernama
Rian
|
Masih
hitungan bulan dan masih
memperdalam saja
|
|
Dari pengalamanya
|
Mendapat
restu
|
Kagak
menyelusuri dan enggak pengin tau
|
|
Di
studio RCTI
|
Orangtua
sang kekasih
|
Ditelusuri
dan berusaha cari tahu
|
|
|
Sang
kekasih
|
Enggak
harus cari pengusaha kaya atau harus
ganteng
|
|
|
Keluarga Rian
|
Sayang
sama Neng dan juga keluarga Neng
|
|
|
Kekasih
barunya
|
|
|
|
Goyang
itik
|
|
|
|
Pengusaha
kaya
|
|
|
|
Kebon
Jeruk
|
|
|
|
Jakarta
Pusat
|
|
|
|
Pada
data IV tepatnya kolom frasa endosentrik artibutif terdapat sebelas frasa
endosentrik artibutif yaitu : seorang
kekasih, bernama Rian, mendapat restu, orang tua kekasih,sang kekasih,
keluarga Rian, kekasih barunya, goyang itik, pengusha kaya, kebon jeruk,
jakarta pusat. Masing-masing contoh frasa tersebut
memiliki unsur inti dan unsur artibutif. Unsur inti pada masin-masing frasa di
atas ditandai dengan dicetak tebal dengan pola hubungan semantik diterangkan
unsur tersebut yaitu:kekasih, Rian, restu, orang tua, keluarga, goyang,
pengusaha, kebon dan jakarta, sedangkan unsur artibutif
pada masing-masing frasa di atas yaitu tidak dicetak tebal. Berbeda dengan unsur inti memiliki sifat diterangkan, unsur
artibutif ini bersifat menerangkan unsur inti.
Pada
data IV, terdapat enam frasa endosentrik koordinatif yaitu Emak dan Abah, masih
hitungan bulan dan masih memperdalam
saja, kagak menyelusuri dan enggak
pengin tau, Ditelusuri dan berusaha
cari tahu, Enggak harus cari pengusaha kaya atau harus ganteng, dan
Sayang sama Neng dan juga keluarga
Neng. Pada keenam frasa tersebut
yang menandakan bahwa frasa tersebut adalah frasa endosentrik koordinatif yaitu
penggunaan konjungsi dan dan atau. Pada farasa endosentrik koordinatif ini memiliki pola
hubungan yang setara, dengan kata perangkai dan dan atau disebut unsur
koordinatif.
Pada
data IV, juga terdapat satu frasa endosentrik apositif yaitu pendangdut,
Zaskia gotik. Dalam frasa endosentrik
apositif terdapat dua unsur yang dapat berdistribusi sama dengan frasa yang
bersangkutan yaitu pendangdut dan Saskia gotik.
Selain
terdapat frasa endosentrik, pada data IV juga terdapat tiga frasa eksosentrik
direktif yaitu dari orang tua sang
kekasih,dari pengalamanya dan di studio RCTI . Frasa eksosentrik direktif terdiri atas kata depan dan kata
benda atau kata sifat. Dari ketiga frasa eksosentrik direktif tersebut yang
tergolong ke dalam frasa eksosentrik direktif yang terdiri atas kata depan dan
kata benda.
- Analisis
Frasa Endosentrik dan Frasa Eksosentrik pada Data V
Judul
Maia Estianti Rajin Perawatan
Unsur Frasa
|
|||
Endosentrik
|
Eksosentrik
|
||
Artibutif
|
Koordinatif
|
Apositif
|
Direktif
|
Perawatan
kecantikan
|
Muda
dan cantik
|
|
Di kediamanya
|
Calon
pendamping
|
|
|
Di kawasan Pejaten
|
Jakarta
Selatan
|
|
|
Untuk kepuasan
batin
|
Kepuasan
batin
|
|
|
Untuk orang lain
|
Orang
lain
|
|
|
Untuk
mencari jodoh
|
Aku sendiri
|
|
|
|
Ahad
malam
|
|
|
|
Pada
data V tepatnya kolom frasa endosentrik artibutif terdapat tujuh frasa
endosentrik artibutif yaitu : perawatan
kecantikan, calon pendamping, Jakarta selatan, kepuasan batin, orang lain, aku sendiri,
Ahad malam. Masing-masing contoh frasa tersebut memiliki unsur inti dan unsur
artibutif. Unsur inti pada masin-masing frasa di atas ditandai dengan dicetak
tebal dengan pola hubungan semantik, sedangkan unsur artibutif pada masing-masing
frasa di atas tidak dicetak tebal bersifat
menerangkan unsur inti.
Pada
data V, terdapat satu frasa endosentrik koordinatif yaitu muda dan cantik. Pada frasa tersebut yang
menandakan bahwa frasa tersebut adalah frasa endosentrik koordinatif yaitu penggunaan
konjungsi dan. Pada farasa endosentrik koordinatif ini memiliki pola
hubungan yang setara, dengan kata perangkai dan unsur koordinatif. Pada
data V, tidak terdapat frasa endosentrik apositif.
Selain terdapat frasa endosentrik, pada data V
juga terdapat lima frasa eksosentrik direktif yaitu di kediamannya, di kawasan
Pejaten, untuk mencari jodoh, untuk orang lain, dan untuk kepuasan batin. Frasa eksosentrik direktif terdiri atas kata depan dan kata
benda atau kata sifat. Dari kelima frasa eksosentrik direktif tersebut yang
tergolong ke dalam frasa eksosentrik direktif yang terdiri atas kata depan di, dan untuk ditambah kata
benda.
- Analisis
Frasa Endosentrik dan Frasa Eksosentrik pada Data VI
Judul
Kiki Fatmala Malu Akting Jadi Hot Mam
Unsur frasa
|
|||
Endosentrik
|
Eksosentrik
|
||
Artibutif
|
Koordinatif
|
Apositif
|
Direktif
|
Wanita
kelahiran Jakarta
|
Cantik
dan segar
|
|
Dengan berolahraga
|
Kecantikan
wajah
|
Menjaga
kebugaran dan merawat tubuhnya
|
|
Dengan menjaga
asupan makan
|
Cewek
seksi
|
Harus
ada ikan, telur, protein dan sayur-sayuran
|
|
Dengan memakai
krim
|
|
Kecantikan
wajah dan kulitnya
|
|
Dari
dalam
|
|
Selama
cocok dan ia suka
|
|
Dengan menimum
vitamin
|
|
|
|
Di depan kamera
|
|
|
|
di era
90-an
|
Pada
data VI tepatnya kolom frasa endosentrik artibutif terdapat tiga frasa
endosentrik artibutif wanita kelahiran Jakarta, kecantikan wajah,
dan cewek seksi. Masing-masing contoh frasa tersebut
memiliki unsur inti dan unsur artibutif. Unsur inti pada masin-masing frasa di
atas ditandai dengan dicetak tebal dengan pola hubungan diterangkan, sedangkan
unsur artibutif pada masing-masing frasa di atas tidak dicetak tebal bersifat menerangkan unsur inti.
Pada
data VI, terdapat lima frasa endosentrik koordinatif yaitu cantik dan segar, kebugaran
dan merawat tubuhnya, harus ada ikan,
protein dan sayur-sayuran,
kecantikan wajah dan kulitnya, dan
selama cocok dan ia suka. Pada
frasa tersebut yang menandakan bahwa frasa tersebut adalah frasa endosentrik
koordinatif yaitu penggunaan konjungsi dan. Pada farasa endosentrik
koordinatif ini memiliki pola hubungan yang setara, dengan kata perangkai dan unsur
koordinatif. Sedangkan frasa endosentrik
apositift tidak terdapat dalam data VI ini.
Selain terdapat frasa endosentrik, pada data VI
juga terdapat tujuh frasa eksosentrik direktif yaitu. Frasa eksosentrik
direktif terdiri atas kata depan dan kata benda atau kata sifat. Dari ketujuh
frasa eksosentrik direktif tersebut yang tergolong ke dalam frasa eksosentrik
direktif yang terdiri atas kata depan di, dan dengan
ditambah kata benda.
Kesimpulan
Berdasarkan
analisis data pengelompokan frasa berdasarkan sistem distribusi unsur-unsurnya
pada wacana dalam Rubrik Selebritis koran Riau Pos Edisi 11 Februari 2014, maka
dapat penulis simpulkan beberapa hal sebagai berikut:
- Hasil
analisis frasa dari segi pengelompokan frasa berdasarkan sistem distribusi
unsur-unsurnya pada wacana dalam Rubrik Selebritis koran Riau Pos edisi 11
februari 2014 dengan 6 judul memiliki frase endosentrik dan frase
eksosentrik yang jumlah dan kata yang di gunakan berbeda.
- Data
I terdiri atas 6 frasa endosentrik artibutif, 2 frasa endosentrik
koordinatif, 1 frasa endosentrik apositif dan 9 frasa eksosentrik
direktif.
- Data
II terdiri atas 7 frasa endosentrik artibutif, 0 frasa endosentrik
koordinatif, 1 frasa endosentrik apositif dan 5 frasa eksosentrik direktif
- Data
III terdiri atas 10 frasa endosentrik artibutif, 1 frasa endosentrik
koordinatif, 0 frasa endosentrik apositif dan 7 frasa eksosentrik
direktif,
- Data
IV terdiri atas 11 frasa endosentrik artibutif, 6 frasa endosentrik
koordinatif, 1 frasa endosentrik apositif dan 3 frasa eksosentrik
direktif,
- Data
V terdiri atas 7 frasa endosentrik artibutif, 1 frasa endosentrik
koordinatif, 0 frasa endosentrik apositif dan 5 frasa eksosentrik
direktif, dan
- Data
VI terdiri atas 3 frasa endosentrik artibutif, 5 frasa endosentrik
koordinatif, 0 frasa endosentrik apositif dan 7 frasa eksosentrik
direktif.
Daftar Pustaka
Chaer,
Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia
(Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka
Cipta
Mulyono.
2012. Ihwal Kalimat Bahasa Indonesia dan
Problematik Penggunaanya. Bandung: Yrama Widya.
Ramlan.2005. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.
Riau Pos. 11 Februari 2014. Rubrik Selebritis, hlm. 2o.
Tarigan. 2009. Prinsip-Prinsip Dasar Sintaksis. Bandung:
Angkasa Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar