Tinkerbell INFORMASI DARIKU: Pertanyaan dan Jawaban Tentang Jenis Makna dalam Diskusi Mata Kuliah Semantik Bahasa Indonesia
SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA AAMIIN

Kamis, 01 Mei 2014

Pertanyaan dan Jawaban Tentang Jenis Makna dalam Diskusi Mata Kuliah Semantik Bahasa Indonesia





  1. Apakah ada perbedaan antara makna referensial dan nonreferensial?
Jawab:
Ada, perbedaan antara makna referensial denga n nonreferensial terletak pada ada atau tidaknya referensi dari kata-kata yang bermakna. Makna Referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan atau memiliki referen (acuan), makna referensial dapat disebut juga makna kognitif, karena memiliki acuan. Dalam makna ini memiliki hubungan dengan konsep mengenai sesuatu yang telah disepakati bersama (oleh masyarakat bahasa).
Makna nonreferensial adalah makna yang tidak memiliki referensi atau acuan. Bila sebuah kata memiliki referen maka kata tersebut disebut kata yang memiliki makna referensial, sedangkan bila sebuah kata tidak memiliki referen maka disebut kata yang memiliki makna nonreferensial. Referen adalah sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata atau untaian kata dalam kalimat atau konteks tertentu (KBBI:1153).
contoh kata bermakna referensial:
baju dan jilbab memiliki referen yaitu sejenis pakaian sebagai pelindung anggota tubuh
contoh kata bermakna nonreferensial
karena dan tetapi
kata karena dan tetapi termasuk kata bermakna nonreferensal. Dalam hal ini kata preposisi dan konjungsi serta kata tugas lainnya hanya memiliki fungsi atau tugas tapi tidak memiliki makna.
  1. Mengapa makna afektif lebih terasa secara lisan daripada tulisan?
Jawab:
Makna afektif adalah makna yang berkenaan dengan perasaan pembicara pemakai bahasa secara pribadi, baik terhadap lawan bicara maupun objek yang dibicarakan. Dalam makna afektif terlihat adanya reaksi yang berhubungan dengan perasaan pendengar atau pembaca setelah mendengar atau membaca sesuatu. Perasaan yang muncul dapat positif atau negatif.
Contoh
Dasar tikus!
Kata tikus jika dilisankan oleh seseorang di hadapan mitratutur memiliki makna yang berkaitan dengan nilai rasa yaitu berhubungan dengan penghinaan  terhadap koruptor dan disamakan martabatnya dengan tikus yang suka mencuri. Sedangkan jika disampaikan secara tertulis makna yang terkandung dalam kata tersebut tidak terlalu terasa oleh perasaan.
Maka yang menyebabkan makna afektif lebih terasa secara lisan karena makna afektif berkaitan dengan perasaan penutur secara langsung kepada mitra tutur. Perasaan penutur akan tersampaikan secara langsung ketika penutur melisankan kata-kata yang mewakili perasaanya  secara lisan tidak melalui tulisan.

  1. Jelasakan perbedaan makna stilistika pada kata guru, dosen, pengajar , dan insturuktur!
Jawab:
Makna stilistika adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam karya sastra dengan menggunakan rumus linguistik. Stilistika memiliki dua sifat yaitu (1) menyalahkan karya sastra jika karya sastra tersebut bertentangan dengan rumus linguistik yang digunakan, (2) membenarkan karya sastra dengan cara menggunakan  atau menggantikan kalimat karya sastra yang salah tersebut  dengan kalimat yang sesuai dengan rumus linguistik yang digunakan (Roziah, S.Pd., M.A.).
Makna stilistika pada kata guru, dosen, pengajar, dan instruktur berkenaan dengan gaya pemilihan kata sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dan bidang kegiatan di dalam masyarakat. Maka yang membedakan makna stilistika kata guru, dosen, pengajar, dan instruktur dilihat dari  status atau kedudukanya di dalam masyarakat yaitu:
Guru                :  orang yang pekerjaannya mengajar.
Dosen              : tenaga pengajar pada perguruan tinggi.
Pengajar          : orang yang mengajar.
Instruktur        : orang yang bertugas megajarkan sesuatu dan sekaligus memberikan bimbingan.

  1. Jelaskan perbedaan mendasar antara idiom penuh dan idiom sebagian!
Jawab:
Idiom penuh adalah idiom yang unsur-unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna.
Contoh:                         
Angkat tangan = menyerah
Ringan kepala              = mudah mengerti dan memahami
Gulung tikar     = berarti bangkrut.
Idiom sebagian masih menampakkan salah satu unsur dengan makna leksikalnya.
Contoh:
Kabar burung = kabar atau berita yang belum tentu kebenarannya.
Daftar hitam    = daftar nama orang yang terlibat dalam tindak  kejahatan.
Dalam hal ini, kata kabar dan daftar masih dapat dikembalikan pada makna sebenarnya. Kata kabar pada kata kabar burung tetap bermakna kabar dan kata daftar pada kata daftar hitam tetap bermakna daftar. Inilah yang disebut idiom sebagian.
  1. Jelaskan idiomatikal dan peribahasa!
Jawab:
Idiomatikal adalah makna sebuah satuan bahasa (entah kata, frasa atau kalimat) yang “menyimpang” dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Contohnya gulung tikar  yang dewasa ini bukan bermakna seseorang yang melipat atau menggulung tikar karena tikar tersebut sudah tudak digunakan, melainkan bermakna bangkrut.
Peribahasa adalah makna sebuah satuan bahasa yang masih dapat diramalkan karena adanya asosiasi atau tautan antara makna leksikal dan gramatikal unsur-unsur pembentuk peribahasa itu dengan makna lain yang menjadi tautanya. Peribahasa bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan. Contohnya, tong kosong nyaring bunyinya. Peribahasa tersebut bermakna orang yang tiada berilmu biasanya banya berbicara.

  1. Jelaskan perbedaan makna leksikal dan makna kata!
Jawab:
Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. Sedangkan makna kata adalah hubungan pertalian antara bentuk dan acuan. Makna leksikal merupakan jenis dari makna kata.

  1. Jelaskan maksud yang sama antara idiom ungkapan dengan metafora!
Jawab:
Maksud yang sama antara idiom, ungkapan, dan metafora yaitu ketiganya merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan makna sebuah satuan bahasa yang “menyimpang” dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya.
Perbedaanya yaitu, penggunaan idiom dilihat dari segi makna, yaitu “menyimpangnya” makna idiom dari makna leksikal dan makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Penggunaan ungkapan dilihat dari segi ekspresi kebahasaan, yaitu dalam usaha penutur untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan emosinya dalam bentuk-bentuk satuan bahasa tertentu yang dianggap paling tepat dan paling kena. Sedangkan penggunaan metafora dilihat dari segi digunakanya sesuatu untuk memperbandingkan yang lain dengan yang lain. umpamanya matahari dikatakan atau dibandingkan sebagai raja siang.
  1. Jelaskan perbedaan makna leksikal dan makna denotatif!
Jawab:
Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. Sedangkan makna denotatif adalah makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut pengelihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainya. Perbedaan anatara makna leksikal dengan makna denotatif yaitu: makna leksikal merupakan sebatas makna yang dihasilkan dari observasi alat indra sedangkan makna denotatif diperoleh berdasarkan observasi alat indra dan pengalaman lainaya.
  1. Jelaskan mengapa makna konotatif bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu!
Makna konotatif merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Makna konotasi sebuah kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat yang lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma-norma penilaian kelompok masyarakat tersebut. Makna konotasi dibagi menjadi 2 yaitu : (1) Konotasi positif  merupakan kata yang memiliki makna yang dirasakan baik dan lebih sopan dan (2) Konotasi negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.
1)      Makna konotasi bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu karena sebuah kata dapat berbeda maknanya dalam satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainya.
2)      Makna konotatif bisa berubah dari waktu ke waktu juga bisa karena disebabkan adanya sifat manusia untuk memperhalus pemakaian bahasa.
Contoh : budak
Pada masa Rasulullah kata budak atau hamba sahaya adala orang yang melayani semua keinginan para raja. Istilah budak pada zaman sekarang berubah menjadi pembantu yang sering diperintah majikannya di rumah-rumah, bahkan ada juga yang menyebutnya asisten.
  1. Jelaskan makna kolokatif!
Makna kolokatif adalah makna yang berkenaan dengan makna dalam kaitannya dengan makna kata lain yang mempunyai “tempat” yang sama dalam sebuah frase (lokasi=tempat). Misalnya kita dapat mengatakan gadis itu cantik; bunga itu indah; dan pemuda itu tampan. Tetapi kita tidak dapat mengatakan gadis itu tampan; bunga itu molek; dan pemuda itu cantik. Kita lihat walaupun indah, cantik tampan dan molek mempunyai “makna” yang sama, tetapi masing-masing terikat dengan kata-kata tertentu dalam suatu frase.





Buku Pedoman dan Referensi
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

2 komentar: