Tinkerbell INFORMASI DARIKU: Tugas Kelompok Nuning Surya Lestari dan Siti Suratmi Mata Kuliah Semantik
SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA AAMIIN

Selasa, 25 Februari 2014

Tugas Kelompok Nuning Surya Lestari dan Siti Suratmi Mata Kuliah Semantik


ANALISIS STILISTIKA MANTARA PEMGOBATAN PADA MASYARAKAT MELAYU DESA KEBUN DURIAN KECAMTAN GUNUNG SAHILAN
Oleh: Gisgha Occi Yanda
NPM: 086211532
1.      Latar Belakang dan Masalah
1.1  Latar Belakang
Mantara ialah perkataan yang memiliki kekuatan ghaib (misal dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya).
Alasan peneliti melakukan penelitian ini karena bahasa yang dipakai dan yang terdapat dalam mantra bukanlah suatu perkara yang mudah untuk dipahami dan dimaknai.
                  Penelitian ini merupan penelitan lanjutan setelah, penelitian yang dilakukan oleh:
(1)      Roziah (2008) FKIP UNRI dengan judul “ Mantra Berladang Padi Masyarakat Melayu Desa Bantan Air Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis (Sebuah Kajian Stilistika)”. Masalah penelitianya adalah bagaimana bunyi mantara-mantara berladang padi dan implikasi mantara berladang padi pada Masyarakat Melayu Desa Bantan Air Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis terhadap pengajaran bahasa Indonesia?, hasil penelitianya menyatakan mantara kaya akan rima, aliterasi, asonansi, dan anakora. Persamaan penelitian Roziah dengan peneliti adalah sama-sama membahas tentang stilistika. Perbedaanya adalah objek yang dikaji oleh Roziah Mantra Berladang Padi Masyarakat Melayu Desa Bantan Air Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, sedangkan objek kajian peneliti mantara pemgobatan pada masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamtan Gunung Sahilan.
(2)   Citra Maya Sari (2012), “ Analisis stilistika Gurindam Dua Belas karya raja Ali Haji” FKIP UIR. Msalah penelitiannya yaitu, (1) Makna pasajah yang terdapat dalam Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji ?, (2)  Gaya bahasa apakah yang terdapat di dalam  Dua Belas karya raja Ali Haji ?. hasil penelitiannya menyatakan stilistika mengandung dua unsur yaitu makna kata dan gaya bahasa persamaan penelitian: sama-sama membahas tentang kajian stilistika. Perbedaan ya objek yang dikaji Gurindam Dua belas Karya Raja Ali Haji dan makna denotatif dan makna gramatikal Gueindam Dua Belas Raja Ali Haji, sedangkan objek kajian peneliti Pengobatan Pada Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan, serta meneliti makna gramitikal dan makna leksikal Pada Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan.  

Manfaat teoritis dan Praktis
(1)   Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini dapat memberikan sumbangan wawasan dan pengetahuan tentang teori-teori sastra khususnay yang berkaitan dengan teori stilstika yang diterapkan pda mantra sebagai puisi. Selain itu, untuk menambah pengetahuan peneliti tentang bahasa sastra dan stilistika.
(2)   Manfaat praktis
Untuk Guru bahasa dan sastra Indonesia dalam proses belajar-mengajar dan dapat dijadikan bahan informasi dalam pengajaran bahasa Indonesia dan juga dapat memperluas pengetahuan penulis pada gaya bahasa dalam sastra.

1.1.2 Masalah
(1) Bagaimanakah makna leksikal yang terdapat pada Pengobatan Pada Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan?
(2) Bagaimanakah makna gramatikal yang terdapat pada Pengobatan Pada Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan?




1.2  Tujuan penelitian

   (1) Untuk mengetahui makna leksikal yang terdapat pada Pengobatan pada  Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan.
(2) Untuk mengetahui makna leksikal yang terdapat pada Pengobatan Pada Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan.

1.3  Teori
1.      Kajian stilistika mencakup aspek (a) bunyi atau fonologi, (b) penggunaan perkataan, diksi, leksikal, (c) struktur sintaksis, (d) makna, (e) gaya bahasa dan (f) gaya penulisan (Sikana dalam Shomary, 2011:8)
2.      Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apa pun (Chaer, 2007:29). Pendukung tersebut didukung juga oleh Djaja sudarma, 2009:16 yang menyatakan, semua makna (baik bentuk dasr maupun bentuk turunan) yang ada dalam kamus disebut makna leksikal. Nurgiantoro 2010:290 menambahkan “Leksikal yang dimaksud sama pengertianya dengan diksi, yaitu yang mengacu pada pengertian penggunaan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih oleh pengarang.”.
3.      Menurut Depdiknas “ gramatikal adalah sesuai dengan tata bahasa, menurut tata bahasa” (Depdiknas, 2008:461). Djajasudarma (2009:16) menyatakan, “makna gramatikal adalah makna yang menyangkut hubungan intera bahasa, atau makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata di dalam kalimat”.

1.4  Teknik Penelitian
1.4.1        Teknik Pengumpulan Data
Untuk mempermudah dalam memperoleh dan mengumpulkan data penelitian, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, rekaman, catat atau pencatatan.
1.4.2        Teknik analisis Data
(1)   Menranskipsikan keseluruhan data dari bahasa lisan ke bahasa tulisan untuk mempermudah dalam mengelola data;
(2)   Data-data yang sudah ditranskripsi, penulis translitasikan dari bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia;
(3)   Mengklasifikasikan data-data tersebut sesuai dengan unsure-unsur stilistika yang terdapat dalam mantra pengobatan yaitu makna leksikal dan makna gramatikal;
(4)   Menganalisis data tersebut berdasarkan teori yang relevan;
(5)   Menyimpulkan hasil analisisdari mantra pengobatan di desa pengobatan  pada Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan.

1.5  Hasil Penelitian

(1)   Terdapat Makna leksikal dalam mantra leksikl dalam mantra pengobatanp Pada Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan 61 kata.
(2)   Terdapat makna gramatikal Pada Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan 17 kata.

1.6  Kesimpulan

(1)   Pada makna leksikal, pada mantra Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan terdapat nomina, verba dan ajektiva.
(2)   Pada makna gramatikal mantra Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan maknanya mayoritas mengarah pada penjelasan dan tujuan dari mantra pengobatan tersebut. Namun, tidak semua kata dalam tiap mantra memiliki kata yang bermakna gramatikal.

DaftarPustaka
Yanda, Gisgha Occi. 2013. “ Analisis Stilistika Mantra Masyarakat Melayu Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan”. Skripsi. Pekanbaru: Program Strata satu Universitas Islam Riau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar