Tinkerbell INFORMASI DARIKU: Membandingkan dan Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi
SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA AAMIIN

Rabu, 05 November 2014

Membandingkan dan Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi

3.2 Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi
        Membandingkan  merupakan kegiatan untuk mengetahui adanya persamaan atau perbedaan beberapa teks laporan hasil observasi.
        Langkah Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi
1.    Memahami kaidah, karakteristik, dan struktur teks hasil observasi.
2.    Memahami isi/makna teks laporan hasil observasi.
3.    Mengidentifikasi adanya kaidah, karakteristik, dan struktur dalam setiap teks laporan hasil observasi yang  dibandingkan.
4.    Membandingkan hasil identifikasi teks pertama dengan teks kedua, ketida, dan seterusnya.
5.    Menarik kesimpulan mengenai persamaan atau perbedaan yang telah ditemukan dari setiap teks laporan hasil observasi yang telah dibandingkan.
3.4 Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi
        Memproduksi merupakan kegiatan menghasilkan. Untuk menulis/menghasilkan teks laporan hasil observasi  kita harus mengawalinya dengan kegiatan observasi atau pengamatan lapangan.
        Langkah Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi
1.    Melakukan observasi atau pengamatan lapangan dengan kriteria objek menarik dan dikuasai.
2.    Mendaftar tema yang dapat dikembangkan menjadi laporan.
        Contoh:
        Lingkungan sekolah
        Atraksi anggota marching band.
        Meneroka alam semesta
 
3. Menyusun kerangka laporan, yakni menentukan ide pokok untuk setiap kalimat sesuai tema yang diinginkan misalnya tema Atraksi Anggota Marching Band, ide pokok sebagai berikut.
  1. Paling depan para siswi.
  2. Memainkan mayoret, melakukan koreografi.
  3. Diikuti marching band.
  4. Pelajar bertempelkan tuliskan hak-hak remaja.
  5. Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
4. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi suatu teks yang padu.
                   Dalam tahap ini, kita harus menjadikan ide pokok tersebut menjadi kalimat yang jelas. Kita juga bisa membuat kalimat tambahan yang fungsinya sebagai pengikat sehingga kalimat-kalimat yang ada menjadi lebih padu.
Contoh
Rombongan ini terbagi menjadi beberapa kelompok. Paling depan, siswi-siswi imut. Mereka asik memainkan mayoret, melakukan koreografi menggunakan benderanya masing-masing. Kelompok mayoret ini diikuti marching band, disusul dengan sejumlah pelajar yang menempeli tubuh mereka dengan papan yang bertuliskan hak-hak yang patut dituntut remaja. Rombongan diakhiri dengan sekelompok pelajar yang berbaris di dalam “selimut” berbentuk sepanduk yang diisi petisi berupa tanda tangan pelajar dari sejumlah sekolah di Bandung.



Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X (kelompok wajib). Jakarta: Erlangga.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Bahasa Indonesia         Ekspresi Diri dan Akademik kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Siswa Bahasa Indonesia        Ekspresi Diri dan Akademik kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media         Kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar