Pada hari Selasa, 01 April 2014, aku dan teman-teman sekelas mendapat nasihat dari dosen pengampu mata kuliah Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia Lanjut Drs. Amir Amjad, M.Pd. Awal mula peristiwa ini yaitu ketika teman saya, Puspita Sari mengaamiinkan perkataan Beliau. Perkataan beliau yaitu "Perbaiki lagi kalimat operasionalnya, mudah-mudahan pada pertemuan berikutnya lebih baik." ditujukan kepada Mega Septina Jerita, yang baru saja selesai membacakan tujuan penelitian dalam proposal penelitian yang Ia buat.
Setelah mendengar Puspita mengaaminkan kata-kata beliau, beliau terdiam sejenak. Setelah sejenak terdiam, beliau tersenyum dan menggelengkan kepalanya lalu memberi nasihat kepada kami. "Jangan melibatkan Tuhan dalam pekerjaan manusia, karena tuhan telah memberi satu kunci yaitu akal, pikiran dan hati."
Wah, Nasihat luarbiasa. Semua mahasiswa kelas 5E angkatan 2011 di ruang 5.21 lantai dasar gedung FKIP B langsung terdiam, mengangguk mengerti.
Maksud dari nasihat itu adalah: kita tidak boleh mengatakan "Sudah takdir Tuhan" ketika mendapat kegagalan, tapi berpikirlah menggunakan akal disertai hati agar kita tidak menyalahkan Tuhan, seperti yang selalu diungkapkan oleh dosen pengampu mata kuliah Semantik, Roziah, S.Pd., M..A. yaitu "Kesalahan berasal dari diri kita dan kebenaran hanya milik Allah.". .
rasanya cukup jelas dan mudah dipahami, Terimakasih Ibu, terimakasih Bapak, insya Allah akan ku indahkan nasihat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar