Tinkerbell INFORMASI DARIKU: Cerbung
SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA AAMIIN

Minggu, 05 Mei 2013

Cerbung


Bagian 5 Pemuda Kebanggaan


        *** Rasus mulai mengejek Bawon dengan semangat “ Adi Pratama, apakabar lu? Udah lama kita gak ketemu, nech gue kenalin cewek cantik ama lu, namanya Raisa Adi Sasono, lu belum kenalkan?”, semua teman Rasus tertawa geli melihat tingkah Rasus yang menjadi aneh, karena semua teman rasus sudah mengetahui maksud Rasus mengajak Raisa nonton vestival bareng di lapangan. “Baba, apa kabar, gimana berteman ama Rasus, serukan?, orangnya pinter, rajin, suka menjaga kebersihan dan selalu melaksanakan kewajibanya pada Allah,” seru Bawon yang memanggil Raisa dengan panggilan sayang yang ia berikan pada Raisa yaitu “Baba”, Raisa hanya tersenyum lalu mengangguk, mengiyakan dan membenarkan pernyataan Bawon. Tiba-tiba Rasus pergi meninggalkan Raisa dan Bawon, membiarkan mereka ngobrol dan mungkin membirkan mereka mengingat kenangan indah mereka, Rasus merasa segan pada teman karibnya itu jika ia menyatakan perasaanya pada Raisa, “Won, maapin aku ye, kali ini masalah hati,” gumam Rasus saat memperhatikan Bawon dan Raisa asik bercerita dn bernostalgia.

           Rasus perlahan mendekati Raisa dan Bawon yang tengah asik bercerita tentang kehidupan mereka setelah mengakhiri hubungan yang mereka jalin di SMP. “Sa, yuk aku anter kamu pulang, udah jam 10, saya tidak enak jika harus mengantar kamu lebih malam lagi,” ajak Rasus pada Raisa, Raisa mengangguk dan menyempatkan dirinya pamit  pada Bawon sang mantan pacar ”Ati-ati Sus,anak gadis orang tuh,” ledek teman-teman Rasus. Kira-kira lima menit lagi mereka sampai di rumah Raisa, setelah lama terdiam akhirnya Rasus angkat bicara “Sa, kamu masih sayang ya ama Adi?” berharap Raisa menjawab tidak, “Hemmm, ya aku masih sayang ama dia tapi rasa sayang ku sepertinya lebih besar untuk orang yang akhir-akhir ini dekat ama aku Sus, kamu kenapa tanya gitu?” jawab Raisa, fikiran rasus mengembara dan menebak siapakah orang yang dimaksud oleh Raisa hal itu membuat ia tidak langsung menjawab pertanyaan Raisa sampai Raisa menepuk punggung Rasus, “Sus, kamu kenapa?”, Rasus langsung tersadar “oh, kita sudah sampai Sa, maaf ya saya tidak ikut masuk, saya hanya mengantar sampai depan pintu saja, salam buat Ayah dan Ibu dan bilang juga saya minta maaf karena terlambat pulang,”, Raisa mengerti apa yang diinginkan Rasus lalu mengangguk dan menjawab salam dari Rasus.

            Setelah acara vestival malam itu, Rasus tidak pernah melihat Raisa lagi. Dua hari berturut-turut Rasus berusaha mencari Raisa kerumahnya namun pintu dan jendela rumah Raisa tertutup rapat, sepertinya penghuni rumah itu sudah lama tidak berada di rumah. Rasus mendengar kabar kalau Raisa sekarang berada di Bandung, sebab ia diterima di peguruan tinggi di sana yaitu Universitas Indonesia.

            Ternyata Rasus juga diterima di sebuah perguruan tinggi negeri  sebagai Mahasiswa Undangan di Sumbar yaitu Universitas Negeri Padang dengan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Rasus merantau sama seperti Raisa, Rasus mengikuti perkuliahan dengan Baik dan benar sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak Universitas. Rasus kuliah menngunakan uang pemerintah karena ia mendapat beasiswa Bidik Misi yang membiayai kuliahnya sampai ia tamat nanti.

            Tiga tahun sudah Rasus berada di Sumbar begitu juga Raisa yang berada di Bandung. Rasasus selalu setia pada perasaanya yaitu hanya menyukai Raisa, walaupun banyak sekali teman di kampusnya yang menyatakan suka pada Rasus. Berbeda dengan Raisa yang memiliki pacar seorang seniornya, tampan dan baik hati seperti Rasus, namanya Dion, anak pejabat di Bandung.
Tiba waktunya bagi Rasus untuk mencari bahan Skripsi untuk langkah akhir perkuliahanya. Ia berusaha dengan semangat agar Skripsinya cepat selesai, Alhamdulillah tepat pada waktunya ia yusidium dengan nilai yang memuaskan, bersamaan dengan dibacakanya nilai ujian skripsi, pembimbing Rasus mengucapkan selamat dan memberi sebuah amplop yang lekas Rasus terima dengan senang hati, “Thank’s Sir, U’re side is true, Ihave to believe my self,” pembimbing Rasus tersenyum dan memeluk Rasus erat-erat.
Rasus sangat terkejut dan hampir pingsan saat membaca kertas dari amplom yang diterimanya siang tadi kertas itu bertuliskan “You is a good man, You can continue your study in America”. Alhamdulillah seru Rasus dalam sujud sukur membuat semua teman di kosnya lari ke kamar Rasus, “Re’U ok friend?,” tanya salah seorang teman Rasus padanya, “yeah, is so good,”. Rasus menceritakan semua itu pada teman-temanya dan terutama pada kedua orangtuanya di kampung, sebenarnya ia ingin menyampaikanya pada Raisa tapi ia bingung harus bagaimana.
Sekarang Rasus sudah kuliah di Amerika, sementara Raisa sudah menjadi Sekretaris di sebuah perusahaan terkenal di jakarta. Rasus mulai gaul dan pandai menggunakan fasilitas yang diberi oleh pemerintah untuknya, Rasus sudah memiliki akun Facebook yang kemudian ia beri tahu pada teman-temanya di kampung, semua teman-temanyapun ia buatkan akun Facebook begitu juga dengan kedua adiknya, hal itu mempermudah Rasus untuk berkomunikasi dengan semua orang yang ia sayang di kampung. Semua penduduk di kampung mengenal siapa Rasus, walau Rasus sangat jarang Pulang kampung karena harus menyiapkan Studinya itu. Selain itu, Rasus juga sangat pandai menggunakan kesempatan yang ada untuk bekerja, sehingga Rasus menjalani dua kegiatan yang berbeda yaitu kuliah dan bekerja sebagai asisten dosen di kampusnya.

            Suatu hari, Rasus membuka akun Facebooknya, ia terkejut karena membaca sebuah pesan di dinding Facebooknya, pesan itu dari Daffa adiknya, “Mas, add akun teman Daf dong Mas, neh alamatnya Sa binti Sasono cepetya mas,” Rasus terus berfikir apa maksud Daffa menginginkan dirinya berteman dengan Sa teman fb nya. Tidak lama kemudian Rasus pun menurut pada perintah adiknya itu, tidak lama permintaanya dikonfirmasi oleh Sa teman daffa. Rasus melihat profil teman Daffa, ia tidak mengenal siapa teman Daffa itu, namun tiba-tiba Sa mengajak Rasus chatting “Rasus Ade Wijaya, how  re’U?, can u speak Indonesia language?”, “yea, I’m fine and l can, what is u’re nem?” jawab Rasus dan balik bertanya, “Aku, Sa teman kamu, Raisa Adi Sasono orang yang tinggal di kampung kamu desa Sumber Jaya,” jawab Raisa, “Raisa, apakabar mu di sana, di mana sekarang raga mu berada?, Dion Anggara orang yang cukup terkenal di sini, Kapan kalian hendak melangsungkan ikatan suci?” Rasus bertanya pada Raisa dalam keadaan sedih dan hati teriris membuat Rasus yang tidak pernah menangis meneteskan air mata, yah betapa hancurnya hati Rasus saat ia mengetahui status Raisa di Fb yang bertunangan denag Dion Anggara, anak pejabat kaya yang sangat terkenal di Bandung. Lama rasanya Rasus menunggu jawaban dari Raisa, membuatnya jenuh dan menutup akun fb-nya lalu keluar dari kamar menuju sebuah supermarket yang sangat ramai pengunjungnya, ia berusaha melupakan kejadian tadi dan berjanji tidak akan membuka akun fb-nya lagi agar tidak mengetahui kabar tentang Raisa****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar